SajianSedap.com - Kata siapa makanan berlemak jadi sumber kolesterol?
Ya memang ada benarnya, tapi aktivitas kita setelah konsumsi makanan berlemak juga jadi salah satu penyebabnya.
Buktinya, banyak orang tetap bisa konsumsi makanan berlemak sampai tua, namun tidak kolesterol, lo.
Soalnya, ada 5 kebiasaan yang sebaiknya kita lakukan setelah konsumsi makanan berlemak.
Tujuannya tentu saja untuk bikin tubuh bisa mengurai lemak hingga kita bisa bebas kolesterol.
Yuk, pencinta makanan berlemak baca sampai habis kalau mau makan enak sampai tua.
5 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Konsumsi Makanan Berlemak
Sering kali, kita tidak dapat menghindari untuk mengonsumsi lebih banyak makanan tersebut, yang pada akhirnya dapat mengganggu kesehatan kita.
Ada pun gangguan awal setelah mengonsumsi makanan yang berlemak yakni timbulnya masalah pada pencernaan dan lebih parahnya lagi dapat memengaruhi kolesterol atau meningkatkan tekanan darah.
Nah, tapi jangan khawatir.
Setelah mengonsumsi makanan yang berlemak, kita bisa mengurangi efek yang ditimbulkan dengan melakukan beberapa hal.
Berikut adalah lima hal yang harus dilakukan setelah kita mengonsumsi makanan berlemak.
1. Minum air hangat
Air atau hidrasi adalah cara terbaik untuk pulih dari dari berbagai kesalahan dalam mengonsumsi makanan, termasuk mengonsumsi makanan berlemak secara berlebihan.
Tapi, para ahli merekomendasikan kita untuk memilih minum air hangat karena dapat membantu mempercepat sistem pencernaan dengan memudahkannya menangani makanan yang berat.
Selain itu, air hangat juga dapat meluruhkan sisa-sisa dari makanan yang berlemak di dalam tubuh.
2. Minum teh hijau
Teh hijau juga merupakan minuman yang baik dikonsumsi setelah mengonsumsi makanan berlemak.
Minuman ini kaya akan flavonoid yang dapat menambahkan antioksidan untuk membantu menyeimbangkan beban oksidatif (yang terjadi karena makanan berlemak) pada sistem pencernaan kita.
3. Jangan langsung tidur setelah makan
Setelah mengonsumsi makanan berlemak, kita sebaiknya tidak tidur dan menunggu beberapa jam untuk membiarkan makanan dicerna.
Sebab, tidur dapat memperlambat proses pencernaan dan kita tidak ingin membiarkan semua makanan berlemak lebih lama diam di usus.
4. Berjalan kaki setidaknya selama 30-40 menit
Olahraga dapat membantu merangsang metabolisme dan juga membantu pencernaan.
Usai mengonsumsi makanan yang berlemak, kita bisa melakukan olahraga yang ringan seperti berjalan kaki setidaknya selama 30-40 menit.
Ini tidak hanya membantu sistem pencernaan menjadi lebih baik, tetapi juga mencegah kita dari berbagai penyakit yang mengintai akibat makanan berlemak.
5. Mengonsumsi biji-bijian utuh kaya serat di hari berikutnya
Biji-bijian utuh memiliki efek yang sangat positif dalam menghilangkan kelebihan kolesterol.
Mengonsumsinya untuk sarapan juga bisa membantu memulihkan beberapa kerusakan.
Apalagi, serat bertindak untuk membersihkan usus.
Di samping itu, biji-bijian utuh juga mendukung rasa kenyang lebih awal dan pelepasan energi yang lambat, serta stabil dalam jangka waktu yang lebih lama.
Manfaat Terong Untuk Kolesterol
Terong menjadi salah satu sayuran yang banyak digemari masyarakat lantaran bisa diolah menjadi apa saja dengan mudah.
Selain memiliki rasa yang enak bila diolah menjadi aneka masakan, terong juga memiliki nutrisi tinggi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan lho.
Siapa sangka, air rebusannya saja bila dicampurkan dengan perasan lemon terbukti ampuh menyingkirkan kolesterol jahat dan memangkas lemak dalam tubuh.
Itu baru air rebusannya. Bagaimana jika kita rutin mengonsumsi terong setiap hari?
Ternyata kadar kolesterol dan kesehatan jantung bisa terjaga, lo.
Ya, sayuran ini memiliki kandungan serat tinggi, kalium, vitamin C, dan vitamin B yang efeknya pada tubuh berkontribusi terhadap kesehatan jantung.
Kandungan flavanoid yang tinggi dimiliki terong terkait dengan penurunan risiko terkena penyakit kardiovaskular kronis.
Sehingga bila rutin mengonsumsi terong, dapat dipastikan kesehatan jantung kita terjaga dengan baik.
Selain itu, erong adalah salah satu makanan terbaik untuk mengontrol kadar kolesterol.
Sebab terong mengandung senyawa yang dikenal sebagai asam klorogenat, salah satu antioksidan paling kuat yang ditemukan pada tanaman.
Telah terbukti asam ini menurunkan tingkat lipid yang berlebihan di arteri, serta melawan kanker dan menggunakan sifat antiviral dan anti mikroba.
Vitamin dan mineralnya meningkatkan kesehatan sirkulasi dan mencegah lemak menempel pada arteri.
Tapi, untuk mendapatkan manfaat ini tentu saja terong baiknya tidak kita olah dengan cara digoreng.
Terong bisa dipanggang atau direbus saja sebelum dimakan, ya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Kita Mengonsumsi Makanan Berlemak"