SajianSedap.com - Masyarakat Indonesia belakang ini memang sedang dikhawatirkan dengan kenaikan BBM dan bahan pangan.
Yang paling terasa tentu saja kenaikan minyak goreng.
Alhasil, kita pun harus mengirit dan menggunakan minyak goreng berulang kali.
Sedang pusing-pusingnya, warga pun dikejutkan dengan berita penjualan minyak goreng palsu.
Seperti dikutip dari Kompas.com, beberapa waktu lalu dua orang pengusaha kerupuk mengalami penipuan minyak goreng palsu di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Sebanyak 25 jeriken minyak goreng palsu ternyata berisi air yang sudah dicampur.
Hal ini tidak hanya membuat kerugian bagi korban hingga jutaan rupiah, namun juga membuat resah masyarakat terulang lagi kejadian tersebut.
Tapi ibu-ibu jangan khawatir! Karena ada cara membedakan minyak goreng asli dan palsu yang wajib kita tahu, nih.
Hal ini pun dikutip dari laman resmi Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni), masyarakat perlu mendapatkan edukasi mengenai pencegahan peredaran minyak goreng palsu.
Apa saja ciri-cirinya?
Mari kita simak berikut ini.
Baca Juga: Gampang Ketahuan, Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu Ternyata Bisa Pakai Kertas, Begini Triknya
Simak Cara Membedakan Minyak Goreng Asli dan Palsu
Kalau Anda khawatir dapat minyak goreng palsu, yuk cari tahu infornya di bawah ini.
Namun sebelum itu, kita wajib tahu informasi berikut ini dulu.
Diketahui minyak goreng dibagi menjadi 3 jenis tergantung pada temperatur atau lama penggorengan, yaitu:
1. Shadow frying atau bisa disebut tumis-tumis dan waktunya singkat.
2. Regular frying yaitu minyak digunakan menggoreng tempe, ikan dan lainnya dengan temperatur antara 90-120 derajat Celcius dan waktunya lama.
3. Deep frying biasanya minyak yang digunakan dalam industri makanan seperti pop corn dan makanan cepat saji dengan temperatur di atas 170 derajat Celcius dan waktunya lama.
Selain itu, selama penggorengan itu akan terjadi proses oksidasi, hidrolisa dan polimerisasi yang pada akhir proses penggorengan hingga digunakan berkali-kali.
Maka minyak goreng yang berbasis triglycerida ini mengalami perubahan kimiawi dan triglycerida akan berubah bentuk menjadi "polar compunds" yang saling terikat oleh "polar covalent bonds" dengan titik didik di bawa bahan utama di dalam minyak goreng (tryglycerida).
Direktur Ekskutif GIMNI, Sahat Sinaga memberikan tips membedakan minyak goreng asli dan minyak goreng palsu atau yang sudah didaur ulang.
Cara menguji minyak goreng murni atau sudah terpakai
1. Tuangkan minyak goreng ke atas panci penggorengan lalu dipanaskan selama 1-1,5 menit.
2. Buka kertas minyak dan posisikan diatas panci berjarak sekitar 18- 20 cm diatasnya.
3. Amati dalam waktu 3 menit apabila jumlah bercak atau titik-titik /spots pada kertas lebih dari 10 titik / 10 cm2.
Maka minyak tersebut jelek (banyak polar compounds yang mudah menguap)
"Kalau mau lebih teliti, pakailah metoda AOCS untuk mengukur prosentase dari TPM (Total Polar Materials) di dalam minyak sebagai basis mengukur kualitas migor yang umum dipakai di negara-negara maju.
Jika TPM lebih dari 20%, maka pengedar minyak goreng itu bisa dikenai sanksi berat karena dinyatakan sebagai pemberi racun pada masyarakat pengguna," ujarnya.
Cara Cek Kualitas Minyak Goreng
Pengecekan minyak goreng selalu perlu dilakukan. Karena kerap kali ada penipuan minyak goreng palsu di pasaran.
Di India sendiri, pemalsuan minyak goreng menggunakan campuran tri-ortho-cresyl-phospate, yaitu semacam mineral yang bekerja layaknya pestisida, dan bisa menimbulkan efek bagi tubuh layaknya pestisida.
Pemalsuan minyak goreng bisa dalam berbagai macam metode.
Selain pemalsuan, ada pula risiko peredaran minyak goreng yang sudah melewati masa kedaluwarsa yang juga bisa membahayakan kesehatan.
Dilansir dari NDTV, untuk mengecek kualitas minyak goreng, Anda cukup menggunakan dua sendok minyak goreng, mangkuk bersih, dan mentega kuning.
Masukkan minyak goreng ke dalam mangkuk dan tambahkan sesendok mentega kuning.
Jika minyak tak berubah warna, maka minyak aman dikonsumsi karena tak mengandung bahan campuran berbahaya.
Namun jika minyak berubah warna menjadi kemerahan, bisa jadi minyak sudah dicampur dengan bahan-bahan kimia yang bisa membahayakan tubuh.
Untuk mengecek mutu minyak, Anda juga bisa melihat kecenderungan minyak untuk membeku di udara yang dingin.
Jika minyak mudah membeku, maka minyak mengandung banyak lemak jenuh.
Dan lemak jenuh ini adalah properti yang bisa membahayakan kesehatan jantung.
Selain melakukan uji coba di atas, pastikan pula Anda membaca kemasan minyak goreng dengan teliti sebelum membelinya.
Jangan hanya tergoda harga murah saja tanpa meneliti kandungan juga masa kedaluwarsa minyak.
Hindari minyak goreng dengan komposisi yang mengandung lemak tinggi khususnya lemak jenuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Bedakan Minyak Goreng Asli dan Daur Ulang, Lakukan 3 Langkah Ini"