"Kalau kami lihat, (pemain) ritel minimarket kan Indomaret, Alfamart.
Kalau berdekatan, mungkin karena sama-sama melihat potensi pasar (di lokasi tersebut)," kata Pak Agus seperti dikutip dari Kompas.com.
Miliki Ukuran Potensi Pasar Tersendiri
Tak hanya itu, Ia pun menjelaskan bahwa dalam hal melihat potensi pasar yang menjanjikan untuk toko ritel modern, Indomaret sudah memiliki ukuran tersendiri.
Rata-rata, Indomaret banyak dibuka di area perumahan, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan, rumah sakit, bandara, stasiun kereta api, hingga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Meski banyak toko Indomaret yang letaknya berdekatan dengan pemain lain seperti Alfamart, Pak Agus mengaku nggak masalah.
Hal itu dilihat sebagai bentuk persaingan yang wajar di masa sekarang.
“Nggak beda sama McD dan KFC. Wajar sih di era yang sekarang, persaingannya memang seperti itu," tutur Pak Agus.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengungkapkan, bisnis waralaba atau franchise merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan di Indonesia saat ini.
Bahkan, dia menyebut Presiden Joko Widodo menaruh perhatian khusus terhadap perkembangan bisnis waralaba dalam rangka menggerakkan kegiatan ekonomi.
"Dengan adanya sistem waralaba dan proses distribusi yang baik, dapat diterapkan untuk usaha baru yang belum bisa mengembangkan secara mandiri. Dari situ, dia bisa memulai jadi entrepreneur," ujar Tjahya.