Sehingga kompor listrik lebih hemat energi.
Di sisi lain, kompor listrik juga lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi sebab menggunakan sistem induksi.
Serta lebih aman sebab tak ada risiko kebocoran gas seperti pada kompor gas.
"Terakhir, kompor listrik juga mudah dibersihkan. Jadi, kami lihat banyak keuntungan kompor listrik, ini merupakan program yang harus disosialisasikan sehingga masyarakat menyadari memang adanya keuntungan," jelas Satya.
Satya mengatakan, pemerintah bekerja sama dengan DEN dalam melakukan tinjauan terkait implementasi rancangan umum energi di daerah-daerah, salah satunya terkait target 1 juta kompor listrik yang dicanangkan tahun ini bisa tercapai.
Saat ini PT PLN (Persero) pun gencar membagi-bagikan kompor listrik kepada karyawan di lingkungan DEN agar semakin banyak pihak yang merasakan manfaat dari kompor listrik, sekaligus bisa mengenalkan pada masyarakat luas.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menambahkan, pihaknya mengapresiasi langkah DEN yang mewajibkan pegawai menggunakan kompor listrik.
Harapannya, langkah ini bisa menekan subsidi dan impor LPG.
"PLN mengapresiasi langkah yang dilakukan DEN untuk mendorong penggunaan kompor induksi kepada seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal DEN," kata dia.
Menurut dia, masyarakat Indonesia tengah berada pada kondisi imported energy consumption (mengonsumsi energi yang diimpor), khususnya terkait LPG.
Hal tersebut berimplikasi pada peningkatan impor gas yang nilainya mencapai sekitar Rp 60 triliun, dengan subsidi LPG mencapai Rp 50 triliun per tahun.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Kompor Listrik Terlaris Di Tokopedia, Ada yang Di Bawah Rp 100 Ribu!