Biaya Kompor Listrik 5 Kali Lebih Hemat dari Kompor Gas, Tapi Bisakah Kompor Listrik Dipakai Memasak Rendang Berjam-jam? Ini Jawaban Ahli

By Virny Apriliyanty, Senin, 26 September 2022 | 13:25 WIB
Biaya masak listrik lebih murah, tapi bisakah bisa dipakai masak rendang? (SHUTTERSTOCK/BRIZMAKER)

SajianSedap.com - Biaya kompor listrik 5 kali lebih hemat dari kompor gas. 

Biaya kompor listrik yang lebih hemat ini diketahui bikin banyak orang tertarik. 

Tapi selain biaya kompor listrik ini, apakah kompor listrik bisa dipakai masak masakan Indonesia? 

Pertanyaan inilah yang dipertanyakan banyak orang. 

Pasalnya, masak rendang butuh waktu sampai berjam-jam. 

Apakah kalau begitu, masak rendang dengan kompor listrik jadi lebih hemat. 

Inilah jawabannya menurut ahli. 

Bisakah Kompor Listrik Dipakai Masak Rendang?

Kompor listrik sedang jadi bahasan viral para netizen di media sosial.

Berawal dari program konversi kompor elpiji dari pemerintah, sejumlah pihak menilai langkah itu tidak tepat.

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela mengatakan kompor elektrik ini tidak cocok dipakai untuk menu masakan Nusantara.

Apalagi jika dipakai untuk memasak makanan secara massal seperti hajatan, yang kerap jadi agenda sosial orang Indonesia.

Baca Juga: Cara Aman Membersihkan Kompor Listrik yang Dijamin Aman dan Pasti Bersih Kinclong

"Karena, masakan Indonesia ya beda, bukan masakan orang bule yang pancinya ya seukuran gitu aja. Apalagi kalau ada hajatan, mana cukup?" kata istri Ahmad Dhani ini, dalam video yang beredar di media sosial.

Argumennya ini rupanya disetujui oleh para netizen yang menyebut kompor listrik jelas tidak efisien ketika dipakai untuk memasak menu lokal sehari-hari.

Banyak juga yang sanksi jika kompor dengan daya listrik ini bisa digunakan untuk membuat rendang, menu kebanggaan dan favorit masyarakat Indonesia.

Benarkah demikian?

Kompor listrik bisa dipakai untuk memasak rendang asalkan...

Sejarawan kuliner, Wira Hardiyansyah mengatakan sebenarnya kompor listrik bisa dipakai untuk memasak makanan apa saja, termasuk rendang.

Hanya saja prosesnya akan jauh lebih lama bahkan hingga dua kali lipat dari waktu yang dibutuhkan dengan kompor biasa.

"Kalau masalah bisa bikin rendang sih bisa bisa saja ...tapi akan memakan waktu yang lebih lama dari pada penggunaan api langsung," terangnya kepada Kompas.com.

Proses memasak rendang yang, misalnya, perlu waktu empat jam bisa menjadi delapan jam dengan metode ini.

Ia menjelaskan memasak dengan kompor listrik memang akan memakan waktu lebih lama karena memerlukan watt yang tinggi untuk merubah unsur listrik ke panas.

"Kalau di tanya jadi atau tidak suatu masakan pasti akan jadi...tapi tidak semaksimal menggunakan api," terang travelling chef ini.

Pasalnya, ada menu yang membutuhkan tektur maupun aroma tertentu, sebagai ciri khasnya, yang hanya bisa didapatkan dari proses memasak menggunakan api.

Baca Juga: Perbandingan Biaya Kompor Listrik dan Kompor Gas: Masak Air dengan Takaran Sama, Kompor Listrik Bisa Irit Sampai 5 Kali Lipat

Hal ini pula yang perlu dipertimbangkan ketika ingin memasak menu seperti rendang dengan kompor ini.

Oleh sebab itu, ia menyarankan hanya menggunakan kompor elektrik untuk menghangatkan saja, baik untuk menu Indonesia maupun Western.

"Contohnya pepes atau sup, kan itu juga menu Indonesia," tambahnya.

Selain itu, kompor listrik juga membutuhkan alat masak khusus sehingga dinilai tidak praktis maupun ekonomis.

Chef Wira berpendapat jika alat ini tidak untuk semua kalangan karena butuh waktu dan usaha lebih untuk mematangkan makanan.

Perbandingan Biaya Kompor Listrik dan Kompor Gas

Penggunaan kompor listrik dinilai lebih memberikan banyak manfaat ketimbang kompor gas.

Salah satunya yakni lebih hemat biaya untuk memasak.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha menjelaskan, memasak air sebanyak 10 liter menggunakan kompor gas akan mengeluarkan biaya Rp 6.171.

Namun, jika memasak menggunakan kompor listrik induksi 1.200 watt dengan takaran air yang sama, biayanya hanya Rp 1.283.

"Jadi ini luar biasa, kami lihat ada indikasi kurangi biaya (saat gunakan kompor listrik). Maka nanti karyawan DEN promosikan ke linkungannya, bahwa gunakan kompor listrik ini akan hemat biaya," ujar Satya dalam acara Launching Penggunaan Kompor Listrik Induksi secara virtual, Senin (3/5/2021).

Menurut Satya, penghematan ini bisa terjadi karena adanya penyebaran panas yang merata dan konstan dari kompor listrik saat memasak karena menggunakan sistem induksi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kompor Listrik Terlaris Di Tokopedia, Ada yang Di Bawah Rp 100 Ribu!

Sehingga kompor listrik lebih hemat energi.

Di sisi lain, kompor listrik juga lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi sebab menggunakan sistem induksi.

Serta lebih aman sebab tak ada risiko kebocoran gas seperti pada kompor gas.

"Terakhir, kompor listrik juga mudah dibersihkan. Jadi, kami lihat banyak keuntungan kompor listrik, ini merupakan program yang harus disosialisasikan sehingga masyarakat menyadari memang adanya keuntungan," jelas Satya.

Satya mengatakan, pemerintah bekerja sama dengan DEN dalam melakukan tinjauan terkait implementasi rancangan umum energi di daerah-daerah, salah satunya terkait target 1 juta kompor listrik yang dicanangkan tahun ini bisa tercapai.

Saat ini PT PLN (Persero) pun gencar membagi-bagikan kompor listrik kepada karyawan di lingkungan DEN agar semakin banyak pihak yang merasakan manfaat dari kompor listrik, sekaligus bisa mengenalkan pada masyarakat luas.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menambahkan, pihaknya mengapresiasi langkah DEN yang mewajibkan pegawai menggunakan kompor listrik.

Harapannya, langkah ini bisa menekan subsidi dan impor LPG. 

"PLN mengapresiasi langkah yang dilakukan DEN untuk mendorong penggunaan kompor induksi kepada seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal DEN," kata dia.

Menurut dia, masyarakat Indonesia tengah berada pada kondisi imported energy consumption (mengonsumsi energi yang diimpor), khususnya terkait LPG.

Hal tersebut berimplikasi pada peningkatan impor gas yang nilainya mencapai sekitar Rp 60 triliun, dengan subsidi LPG mencapai Rp 50 triliun per tahun.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kompor Listrik Terlaris Di Tokopedia, Ada yang Di Bawah Rp 100 Ribu!

Di samping pula sulitnya memastikan subsidi ini tepat sasaran.

“Di sisi lain, saat ini cadangan energi listrik nasional mencapai 50 persen lebih yang artinya energi dalam negeri dapat dioptimalkan dan dimanfaatkan, sehingga pemerintah akan berhemat subsidi LPG karena tidak harus melakukan impor energi, serta permasalahan subsidi LPG yang sulit tepat sasaran bisa diatasi," ujar Zulkifli.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bisakah Kompor Listrik Dipakai Memasak Rendang? Ini Kata Pakar Kuliner"