Biaya Program Hamil di Bidan
Banyak pasangan yang telah menikah melakukan konsultasi kehamilan di bidan.
Hal ini dikarenakan melakukan konsultasi di bidan memiliki biaya yang masih terbilang terjangkau.
Termasuk, ketika mengkonsultasikan program kehamilan.
Sebenarnya, dokter kandungan maupun bidan sama-sama bisa membantu setiap pasangan menjalankan program kehamilan.
Biaya program hamil ke bidan tak beda jauh dari biaya dokter kandungan di rumah sakit.
Biaya program hamil ke bidan dimulai dari harga Rp200.000- Rp500.000 untuk biaya konsultasi.
Sedangkan, harga pemeriksaan dengan USG di setiap bidan berbeda-beda.
Namun, kisaran biaya yang dikeluarkan dimulai dari harga Rp200.000- Rp600.000.
Biaya tersebut terpisah dari biaya konsultasi yang dikeluarkan dan belum termasuk obat.
Ada beberapa jenis program kehamilan yang bisa dipilih oleh setiap pasangan.
Namun, pastikan sebelum memilih program kehamilan, telah memeriksakan kondisi kesuburan terlebih dahulu.
Jenis program kehamilan yang bisa dipilih, yakni sebagai berikut:
1. Program kehamilan alami
Program kehamilan ini dilakukan dengan melakukan hubungan seksual seperti biasa dan nantinya pasangan diminta untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk meningkatkan kesuburan.
Namun, tingkat keberhasilan program kehamilan alami ini cukup rendah, hanya sekitar 3-7 persen saja.
2. Program bayi tabung
Baca Juga: Catat! Ini Cara Menjaga Tulang dari Rakitis, Sejak Hamil Ternyata Harus Siapkan Asupan ini
Program bayi tabung banyak dipilih dan beberapa pasangan juga sudah banyak yang membuktikan keberhasilannya.
Program bayi tabung dilakukan dengan cara mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia. Setelah terjadi pembuahan pada 1-2 embrio, akan ditanamkan kembali ke rahim calon ibu.
Cara Cepat Hamil Anak Laki-laki
Seksolog dr Boyke membagikan cara agar mendapatkan keturunan anak laki-laki.
Mendapat momongan setelah menikah adalah dambaan bagi pasangan suami istri (pasutri) untuk menjadi pelengkap dalam keluarga.
Bagi sebagian pasangan, merencanakan kehamilan merupakan hal yang sangat penting termasuk soal jenis kelamin anak.
Beberapa pasutri bahkan mengidamkan anak dengan jenis kelamin tertentu.
Seperti keinginan mendapatkan anak laki-laki misalnya, karena dianggap akan menjadi wakil kepala keluarga.
Namun, bagaimana sih tips hamil mendapatkan anak laki-laki?
Untuk memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu, setiap orang harus mengetahui lebih jauh bagaimana cara hamil anak perempuan atau bagaimana cara hamil anak lak-laki
Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube TonightShowNet pada Kamis (8/9/2022), seksolog dr Boyke membagikan cara agar mendapat keturunan anak laki-laki.
Awalnya, dr Boyke mendapati pertanyaan dari host TonightShow, Vincent Ryan Rompies soal mitos atau fakta jika mengonsumsi daging bisa mendapatkan jenis kelamin anak laki-laki.
Baca Juga: Hati-hati, 5 Makanan Ini Bisa Jadi Pemicu Keguguran, Yang Lagi Hamil Jangan Nekat Makan
"You are what u eat, begitu juga berpengaruh dengan anak kita, misalnya kalau mau anak cowok, banyakin makan daging, bener dok?," tanya Vincent.
Menjawab hal tersebut, dr Boyke membenarkan.
Jika pasutri menginginkan anak laki-laki, sang suami dianjurkan sering mengonsumsi daging, sedangkan sang istri dianjurkan sering mengonsumsi sayur-sayuran.
"Cowoknya daging, ceweknya sayur, itu betul," kata dr Boyke.
Menurut dr Boyke, ketika istri sering mengonsumsi sayur, maka kondisi miss V menjadi lebih basah sehingga membuka peluang terciptanya jenis kelamin laki-laki saat pembuahan.
"Karena ketika ceweknya (istri, Red) makan sayur suasana daerah vaginanya Miss V nya menjadi lebih basah sehingga sperma yang membuahi sel telur adalah sperma ayah atau sperma yang menciptakan jenis kelamin laki-laki," sambung dr Boyke.
Begitu juga sebaliknya, jika pasutri menginginkan kehadiran anak berjenis kelamin perempuan, sang suami dianjurkan sering mengonsumsi sayur-sayuran sedangkan sang istri dianjurkan sering makan daging.
"Kalau mau anak cewek, suaminya sayur, istrinya daging. Karena ketika sang istri makan daging, suasana Miss V-nya menjadi asam," pungkas dr Boyke.