Dikutip dari indonesiabaik.id, body shaming merupakan tindakan mengejek atau menghina seseorang dengan berkomentar tentang penampilan mereka baik secara langsung atau tidak langsung.
Jadi, ketika zaman kecil kita pernah dipanggil "Gendut", "Pendek", "Unyil" atau ejekan lain tentang fisik oleh teman sepermainan, itu sudah termasuk body shaming, lo.
Bagi sebagian orang, ejekan ini mungkin terasa sepele dan biasa saja.
Tapi jangan main-main dulu!
Soalnya, pada sebagian orang lagi, body shaming bisa berefek sangat buruk. Dikutip dari liveworkscommunity.com, telah ada penelitian yang menunjukkan bahwa body shaming dapat meningkatkan masalah terhadap pola makan.
Misalnya, body shaming dapat menyebabkan seseorang makan lebih bayak dan menambah berat badan atau juga sebaliknya.
Sementara, seseorang yang terus dikomentari bahwa mereka harus mempertahankan badan kurusnya mungkin akan mulai makan lebih sedikit karena stres atau karena mereka terlalu takut untuk menambah berat badan karena fisik mereka sedang berada dalam pengawasan.
Hal tersebut juga berlaku kepada seseorang yang memiliki berat badan lebih.
Mereka mungkin juga akan mulai makan lebih sedikit karena ingin dikomentari atau memiliki badan yang lebih kecil.
Dikutip dari claritychi.com, orang-orang dari segala usia pasti mengalami bullying atau body shaming dan hal tersebut akan mengganggu kesehatan mental bahkan sampai mengalami depresi, lo.
Baca Juga: 'Maaf, Jijik Saya,' Balasan Menohok dan Tajam dari Jerinx saat Diminta Jadikan BCL Istri Kedua