Inilah jenis angklung yang dikenalkan oleh daeng Soetigna pada sekitar tahun 1938.
Angklung ini menggunakan laras nada diatonik yang umumnya dipakai untuk memainkan lagu-lagu internasional.
Jadi, angklung ini pastinya bisa disertakan dalam ansambel bersama alat musik internasional lain pula.
3. Angklung Buncis
Terdapat di Baros, Arjasari, Bandung, buncis ialah seni pertunjukan yang sifatnya hiburan.
Angklung buncis awalnya dipakai saat acara-acara pertanian yang berhubungan dengan padi.
Namun, saat ini ia mulai beralih fungsi sebagai hiburan masyarakat.
4. Angklung Toel
Diciptakan oleh Kang Yayan Udjo dari Saung Angklung Udjo pada 2008, angklung toel punya rangka setinggi pinggang dengan beberapa angklung yang dijejer dengan terbalik dan diberi karet.
Dalam memainkannya, pemain hanya perlu “menoel” angklung tersebut dan mereka akan bergetar selama beberapa saat karena adanya karet di sana.
5. Angklung Sarinande