2. Yakinkan sang anak jika itu bukan kesalahannya
Anda harus dapat menenangkan anak, bahwa ia tidak sendirian atas perisakan yang dialami. Pujilah kejujuran dan keberanian anak, karena telah menceritakan pengalamannya pada Anda.
3. Ajari buah hati untuk tidak membalas
Merespons bullying bukanlah mengajari anak untuk balik menyerang pelaku perundungan, baik secara fisik maupun verbal.
Sarankan si Kecil untuk segera meninggalkan lokasi perundungan saat kejadian, atau mengadukan gangguan tersebut ke guru yang ia percaya. Sarankan pula untuk tidak bepergian sendirian saat berada di lingkungan sekolah.
4. Bicarakan dengan wali kelas anak dan pihak sekolah
Anda mungkin juga harus turun tangan, dengan menemui wali kelas, guru anak yang sekiranya bisa membantu, bahkan kepala sekolah.
Minta bantuan mereka untuk senantiasa menjaga buah hati di sekolah. Pertemuan dengan pihak sekolah, mungkin dapat dilakukan rutin untuk memastikan pengawasan tersebut efektif atau tidak.
5. Berkomunikasi dengan pelaku
Anak yang menjadi pelaku bullying juga membutuhkan bantuan orang dewasa karena faktor lain yang mungkin ia alami.
Anda bisa mendekati anak pelaku bullying, dan yakinkan bahwa tindakan yang ia lakukan dapat melukai orang lain.
Nah itu dia langkah yang bisa kita ambil sebagai orang tua jika anak sudah menjadi korban bullying.
Baiknya jangan sampai telat tahu, sebab malah bisa berakibat fatal terhadap anak kita.
Dari kasus video bullying SMP yang tengah viral ini, harapannya orang tua juga lebih mengawasi anaknya agar gak jadi seorang pembully ya.