Publik Dibikin Geger dengan Video Bullying Anak SMP Di Bandung, Ini Dia 5 Ciri Anak Jadi Korban Perundungan, Orang Tua Wajib Tahu!

By Gusthia Sasky T, Senin, 21 November 2022 | 18:10 WIB
Viral video bullying yang terjadi di SMP (twitter.com/salmandoang)

SajianSedap.com - Sebagai orang tua tentu kita ingin memberikan pendidikan yang baik ya untuk anak.

Maka itu, orang tua akan menyekolahkan anaknya agar mendapat ilmu yang baik.

Di sekolah, anak kita gak hanya mendapat ilmu saja.

Melainkan bisa bersosialisasi hingga mendapat teman baru.

Namun, sayang kadang kali kita dibikin ngeri dengan adanya bullying.

Ya, seperti baru-baru ini kita digegerkan dengan video bullying yang dilakukan oleh anak SMP di Bandung.

Dilansir dari Kompas.com, terdapat video menampilkan aksi perundungan atau bully terhadap siswa SMP di Kota Bandung, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter ini pada Jumat (18/11/2022) malam.

"Bullying di SMP SMP Plus Baiturrahman, Bandung. Kejadian siang ini pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawan saya, dilarikan ke RS setelah pingsan," tulis pengunggah.

Tampak dalam video, seorang siswa dengan baju olahraga biru dipakaikan helm berwarna merah oleh siswa berpakaian batik biru.

Setelah helm terpasang, terduga pelaku tadi tiba-tiba meluncurkan beberapa kali tendangan dan pukulan pada kepala korban.

Baca Juga: Viral Wanita Ngaku Tetap Hamil Walau Sudah Pakai Alat Kontrasepsi, Terungkap Waktu Bercinta yang Aman untuk yang Belum Mau Punya Anak

Korban yang saat itu tengah duduk pun oleng dan jatuh ke kanan dengan posisi tengkurap.

Di akhir video, setelah korban berada di lantai, siswa yang melakukan perundungan kemudian menindihnya.

Mengetahui kejadian tersebut banyak orang yang geram dengan kelakuan anak yang tega membully temannya sendiri.

Bahkan banyak pula warganet yang meminta agar kelakuan anak tersebut dilaporkan ke polisi.

Di balik ramainya respon geram netizen, orang tua korban bullying malah memilih untuk memaafkan sang pelaku bullying.

Dilansir dari Tribunnews.com, Yudarmi selaku ayah korban mengaku telah memaafkan para pelaku dan tidak akan menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini.

Kesepakatan ini terjadi setelah orang tua korban dan orang tua pelaku bertemu untuk melakukan mediasi.

"Kemarin kami sudah bertemu (dengan keluarga pelaku), akhirnya saya memaafkan dan akan mencabut laporan ke polisi hari ini," ungkapnya pada Senin (21/11/2022) dikutip dari TribunJabar.com.

Setelah melakukan mediasi para orang tua korban, orang tua pelaku dan pihak sekolah akan dipanggil oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Bandung

"Iya, jadi sekarang mau ke Polrestabes Bandung," terangnya.

Melihat kasus bullying di Indonesia, kita sebagai orang tua pasti bertanya-tanya kenapa anak bisa sampai melakukan bullying.

Baca Juga: Viral Wanita di Bali Nekat Terobos Iring-iringan Presiden Jokowi, Ternyata Bukan yang Pertama! Ini Deretan The Power of Emak-emak yang Terobos Pengawalan Paspampres

Padahal harapan kita menyekolahkan anak agar bisa menjadi orang yang berilmu dan berperilaku baik.

Nah, keheranan Anda pun kini telah terjawab.

Karena ada 4 faktor mengapa anak bisa jadi pembullying.

Dilansir dari Kompas.com, seorang psikolog anak Grace Sameve membongkar penyebab anak bisa melakukan perundungan.

Ada beberapa faktor mengapa anka bisa melakukan bullying.

1. Anak meniru

Untuk seorang anak, melakukan bullying mungkin disebabkan karena anak itu meniru orang lain.

Namun, karena mereka tidak paham bahwa tindakan bullying bisa menyakit orang lain, mereka asal meniru, karena melihat orang lain melakukannya.

2. Pernah dibully

Penyebab anak-anak melakukan bullying selanjutnya adalah kemungkinan anak tersebut juga sudah penah di-bully sebelumnya oleh orang lain.

Dengan begitu, ia melakukan hal yang sama kepada orang lain lagi sebagai wujud pelampiasan traumanya itu.

Baca Juga: Lagi Heboh Tweet Soal Bahaya Buang Ingus Terlalu Keras, Ternyata Begini Cara yang Benar Buang Ingus saat Pilek

3. Lingkungan sosial

Selain kedua faktor penyebab di atas, tindakan perundungan anak-anak ini juga bisa disebabkan oleh lingkungan sosial.

“Ketiga karena lingkungan sosial, misal kalau mau masuk suatu geng, maka harus melakukan tindakan bullying,” jelasnya.

4. Ketidakseimbangan kekuatan

Grace menuturkan, faktor lainnya juga dipengaruhi oleh adanya bentuk pelapisan di berbagai masyarakat, khususnya di sekolah atau lingkungan pertemanan.

Seperti tindak bullying yang dilakukan anak pintar dengan anak yang bodoh, anak kaya dengan anak miskin, atau anak yang pemberani (mempunyai kuasa pertemanan) dengan anak yang penakut.

“Power in balance atau ketidak seimbangan kekuatan. Anak-anak yang nge-bully dan di-bully itu beda, anak yang nge-bully biasanya lebih kuat atau mungkin ukuran badan lebih besar, lebih tua dan lain sebagainya,” ujarnya.

Melihat 4 faktor tersebut kita gak bisa menghindari anak kita dari bullying.

Sebab dimana pun anak kita berada bisa saja jadi korban bullying,

Ya, baik di sekolah atau lingkungan rumah anak bisa saja kena bullying.

Maka itu sebagai orang tau kita harus tahu seperti apa ciri anak yang jadi korban bullying.

Baca Juga: Viral Suami di Tangsel Aniaya Istri di Depan Anak, Ini Dia Dampak Psikologis Anak yang Saksikan KDRT Orang Tuanya

Dilansir dari GridHealth, setidaknya ada 5 ciri anak menjadi korban bullying.

1. Sering mengeluh pusing dan sakit perut

Dilansir dari laman stopbullying.gov, anak-anak yang menjadi korban bully sering mengeluh merasa sakit perut, pusing, dan bahkan berpura-pura sakit.

Selain karena hal ini merupakan efek samping paling umum dari stres dan cemas berlebih, sakit perut dan pusing juga bisa dijadikan alasan untuk tidak ke sekolah karena takut dirundung oleh teman-temannya.

Terungkap beberapa ciri jika anak mengalami perundungan.

2. Sulit tidur

Tanda anak korban bully adalah ia sulit tidur dan sering bermimpi buruk. Hal ini karena mereka khawatir tentang hal apa yang akan terjadi besok di sekolah.

3. Menarik diri

Anak yang jadi korban perundungan cenderung menarik diri, bahkan dengan anggota keluarganya sendiri. Mereka akan jadi lebih diam, dibandingkan dengan sebelumnya.

4. Ada luka di tubuhnya

Pakaian dan barang-barang yang hilang atau rusak, serta ada luka di tubuh, dapat menjadi ciri-ciri anak korban bully.

Biasanya, ketika ditanya terkait kondisi ini, anak-anak akan berusaha untuk menutupinya dan menganggap tidak ada masalah apapun.

Baca Juga: Viral Video Bullying di SMP Plus Baiturrahman Bandung, Jangan Sampai Diam! Ini Dampak Bullying Terhadap Psikologis Anak

Orangtua dapat memberikan pertanyaan yang lebih tertuju pada apa yang dialami anak, sehingga ia mau menjawabnya.

5. Suasana hati berubah

Melansir Verywell Family, anak yang menjadi korban bully mengalami perubahan suasana hati yang sangat mencolok.

Karena merasa terintimidasi, maka anak-anak cenderung terlihat cemas, cemberut, dan bahkan menghindari orang lain.

Selain itu, anak juga mungkin akan tampak sedih, murung, menangis, atau depresi, terutama setelah pulang sekolah maupun bertemu teman-temannya.

Jika memang Anda melihat beberapa ciri tersebut pada anak, baiknya Anda segera ambil langkah yang tepat.

Sebab dalam kasus tersebut, peran orang tua sangatlah penting.

Dilansir dari Kompas.com, jika anak Anda jadi korban bullying, Anda bisa melakukan beberapa cara di bawah ini.

1. Dorong anak untuk menceritakan detil perundungan yang ia alami

Tunjukan bahwa Anda peduli dan berempati dengan kondisi yang dialami anak.

Beberapa anak mungkin takut atau malu, apabila jujur untuk menyampaikan kondisinya.

Baca Juga: Viral Dosen Buat Surat Gegara Mahasiswa Bau Badan, Hati-hati Bau Badan Bisa Jadi Gejala Penyakit Ini, Waspada!

2. Yakinkan sang anak jika itu bukan kesalahannya

Anda harus dapat menenangkan anak, bahwa ia tidak sendirian atas perisakan yang dialami. Pujilah kejujuran dan keberanian anak, karena telah menceritakan pengalamannya pada Anda.

3. Ajari buah hati untuk tidak membalas

Merespons bullying bukanlah mengajari anak untuk balik menyerang pelaku perundungan, baik secara fisik maupun verbal.

Sarankan si Kecil untuk segera meninggalkan lokasi perundungan saat kejadian, atau mengadukan gangguan tersebut ke guru yang ia percaya. Sarankan pula untuk tidak bepergian sendirian saat berada di lingkungan sekolah.

Langkah yang bisa dilakukan para orang tua jika anak kena bullying.

4. Bicarakan dengan wali kelas anak dan pihak sekolah

Anda mungkin juga harus turun tangan, dengan menemui wali kelas, guru anak yang sekiranya bisa membantu, bahkan kepala sekolah.

Minta bantuan mereka untuk senantiasa menjaga buah hati di sekolah. Pertemuan dengan pihak sekolah, mungkin dapat dilakukan rutin untuk memastikan pengawasan tersebut efektif atau tidak.

5. Berkomunikasi dengan pelaku

Anak yang menjadi pelaku bullying juga membutuhkan bantuan orang dewasa karena faktor lain yang mungkin ia alami.

Anda bisa mendekati anak pelaku bullying, dan yakinkan bahwa tindakan yang ia lakukan dapat melukai orang lain.

Baca Juga: Sempat Viral Juwita Bahar Koma 15 Hari Gegara 2 Tahun Stop Makan Nasi, Ini Dia Sederet Metode Diet yang Bisa Bikin Nyawa Melayang

Nah itu dia langkah yang bisa kita ambil sebagai orang tua jika anak sudah menjadi korban bullying.

Baiknya jangan sampai telat tahu, sebab malah bisa berakibat fatal terhadap anak kita.

Dari kasus video bullying SMP yang tengah viral ini, harapannya orang tua juga lebih mengawasi anaknya agar gak jadi seorang pembully ya.

Baca Juga: 2 Kali Lipat Lebih Mahal! Tiket Konser BLACKPINK Ramai Diperjualbelikan di Media Sosial, Calon Pembeli Harus Waspadai Hal Ini Agar Tak Tertipu Calo