Meski Tinggi Nutrisi, Makanan-Makanan Sehat Ini Justru Jadi Petaka Kalau Dikonsumsi Langsung setelah Minum Obat, Selama Ini Banyak Banget yang Salah Kaprah

By Hani Arifah, Minggu, 27 November 2022 | 08:55 WIB
Makanan-makanan sehat ini ternyata tidak boleh dikonsumsi langsung setelah minum obat. ()

SajianSedap.com - Ini dia makanan sehat yang justru datangkan petaka kalau dikonsumsi langsung setelah minum obat.

Hampir semua orang pernah minum obat.

Obat biasanya ditemukan di warung, toko, atau apotek.

Namun, kebanyakan orang tidak tahu makanan atau minuman apa saja yang tidak dianjurkan dikonsumsi setelahnya.

Setelah minum obat, orang-orang biasanya menghindari makanan dan minuman yang tidak sehat saja.

Seperti junkfood, alkohol, soda, dan lain-lain.

Padahal, bukan cuma makanan tak sehat saja yang dilarang untuk dikonsumsi setelah minum obat, lo.

Makanan sehat pun ada yang bisa datangkan petaka untuk tubuh kalau dikonsumsi setelah minum obat.

Untuk itu, Anda perlu berhati-hati supaya tidak salah kaprah.

Lalu apa saja makanan-makanan yang dimaksud?

Simak sampai habis, yuk!

Baca Juga: Gak Capek Memang Minum Obat Mulu? Kolesterol yang Tinggi Mending Dibikin Anjlok Pakai Lalapan Ini Saja, Khasiatnya Sungguh Juara

Pisang dan susu tidak boleh langsung dikonsumsi langsung setelah minum obat tertentu.

Berikut beberapa obat dan makanan umum yang dapat menimbulkan masalah bila dikonsumsi bersamaan:

1. Produk susu dan beberapa antibiotik

Dilansir dari laman Every Day Health, hindari konsumsi produk susu termasuk keju, yogurt, dan es krim bersamaan dengan antibiotik.

Hal ini lantaran produk susu akan mengikat antibiotik dan menganggu penyerapannya dalam darah.

Antibiotik yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersama produk susu antara lain fluoroquinolones seperti Cipro (ciprofloxacin), Levaquin (levofloxacin), Avelox (moksifloksasin), dan tetrasiklin.

Apabila harus mengonsumsi antibiotik, hindari makan atau minum produk susu setidaknya dua jam sebelum dan enam jam setelah minum antibiotik.

2. Makanan tinggi tiramin dan obat MAOI

MAOI atau monoamine oxidase inhibitors adalah golongan obat untuk mengobati gejala depresi, seperti cemas atau sedih.

Obat antidepresan ini termasuk Marplan (isocarboxazid), Nardil (phenelzine), Emsam (selegiline), atau Parnate (tranylcypromine).

Apabila mengonsumsi MAOI, sebaiknya hindari bersamaan dengan konsumsi tiramin.

Makanan tinggi tiramin termasuk pisang dan alpukat terlalu matang, keju tua, serta makanan berfermentasi, seperti bir, kecap, dan tahu.

Baca Juga: Tanpa Minum Obat, Gula Darah Tinggi Bisa Turun Secara Alami Cuma Modal Jeruk, Pengidap Diabetes Intip Cara Mengkonsumsinya

Pasalnya, kombinasi MAOI dan makanan tinggi tiramin dapat menyebabkan kadar tiramin terlalu tinggi dalam tubuh, sehingga memicu peningkatan tekanan darah tiba-tiba.

3. Sayuran hijau dan warfarin

Konsumsi obat warfarin dan sayuran hijau yang mengandung vitamin K, seperti brokoli, kol, kangkung, dan bayam, tak boleh dilakukan bersamaan.

Warfarin merupakan senyawa antagonis vitamin K yang berguna untuk mengatasi dan mencegah pembentukan gumpalan darah.

Sebagai lawan vitamin K, konsumsi makanan yang mengandung vitamin ini justru dapat mengurangi keefektifan obat.

4. Pisang dan ACE inhibitor

Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor adalah kelompok obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Dikutip dari laman AARP, hindari mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kalium atau potasium, termasuk pisang, alpukat, dan tomat, bersamaan dengan ACE inhibitor.

Sebab, kadar kalium tinggi dalam tubuh bisa menyebabkan aritmia atau gangguan pada irama jantung, seperti semakin lambat atau cepat.

Batasi jumlah asupan makanan dan minuman mengandung kalium apabila masih mengonsumsi ACE inhibitor.

5. Jus buah dan beberapa obat antihistamin

Baca Juga: 5 Khasiat Daun Jeruk Nipis untuk Kesehatan, Wajib Tahu Biar Gak Minum Obat Melulu!

Gabungan antihistamin dan jus buah yang berasa asam termasuk apel, jeruk, dan jeruk dapat memicu interaksi yang tak diinginkan.

Jus asam dapat memengaruhi penyerapan dan menetralkan efek antihistamin, sehingga obat ini tidak bisa bekerja.

Antihistamin sendiri merupakan kelompok obat untuk meredakan gejala akibat reaksi alergi.

Obat ini membantu seseorang dengan masalah hidung tersumbat, bersin, atau gatal karena bunga, tungau, debu kotoran, atau alergi hewan.

6. Makanan serat tinggi dengan vothyroxine dan digoksin

Levothyroxine adalah obat untuk mengobati hipotiroidisme, yaitu kondisi rendahnya kadar hormon tiroid

Konsumsi makanan berserat tinggi membuat levothyroxine, obat untuk mengatasi rendahnya kadar hormon tiroid, menjadi kurang efektif.

Hal serupa terjadi saat mengonsumsi digoksin, yaitu obat yang kerap digunakan untuk mengobati berbagai masalah jantung.

Pasalnya, makanan berserat tinggi dapat memengaruhi penyerapan dua jenis obat tersebut.

Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi digoksin atau levothyroxine setidaknya dua jam sebelum atau setelah mengonsumsi makanan tinggi serat.

Akibatnya, obat tetap berada dalam darah dan akan menumpuk. Kondisi ini meningkatkan risiko efek samping seperti nyeri otot.

Baca Juga: Aturan Minum Obat Jangka Panjang Supaya Tidak Kena Ginjal, Ahli Bongkar Mitos dan Fakta yang Harus Anda Catat!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jarang Diketahui, Ini 7 Makanan dan Obat yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan