Kita tahu bahwa mi instan itu sangat enak dan jadi makanan yang mudah dibuat.
Tapi tentu saja ada bahaya makan mi instan untuk kesehatan kalau dimakan terlalu sering.
Lantas, ada gak ya bahaya atau risiko pemberian mi instan ini pada korban bencana?
Seperti dilansir dari Kompas.com, ahli gizi mengingatkan bahwa makanan ultra proses, seperti mie, harus dihindari dalam respons tanggap darurat bencana.
Dokter, filsuf dan ahli gizi komunitas, Dr dr Tan Shot Yen M Hum menegaskan, konsumsi pangan untuk korban bencana yang harus tersedia bukanlah makanan yang sekadar bisa disediakan atau seadanya, tetapi harus aman untuk dikonsumsi para korban di pengungsian.
Hal ini penting, agar makanan hasil sumbangsih para sukarelawan dan pemerintah, yang dikonsumsi di pengungsian, tidak menjerumuskan para pengungsi korban bencana pada gangguan kesehatan di masa mendatang.
Menurutnya, jika ingin membantu para korban bencana, makanan yang dikirim harus kaya manfaat.
"Jangan membuat para pengungsi terpaksa mengonsumsi makanan yang dimasak dari hasil campuran produk makanan ultra-proses (UPF)," ujar dr.Tan.
Apalagi ternyata makan mi instan terlalu sering itu sangat berbahaya, loh!
Rasanya yang nikmat justru bisa membuat masalah lain pada kesehatan kita.
Seperti dikatakan ahli diet Mount Elizabeth Hospital Seow Vi Vien, mi instan mengandung banyak lemak, lemak jenuh, dan natrium, seperti dikutip dari The Strait Times via Kompas.com.