6. Hormon berubah
Berkat hormon, rambut kita dapat berubah seiring waktu dalam tekstur, kepadatan, dan yang pasti adalah warnanya. "Proses ini mulai terlihat saat kita berusia 30 tahun.
Saat itulah orang mulai datang dan mengeluh tentang masalah uban," kata dia.
Meski begitu, para ahli masih mencoba memahami dengan tepat bagaimana hormon (seperti estrogen, progesteron, dan kortisol) memengaruhi uban.
Di sisi lain, ada wanita di usia 50-an mengalami menopause tapi tidak memiliki sehelai rambut beruban.
emungkinan ini terjadi karena faktor genetika, lingkungan, atau perubahan hormonal.
7. Sudah waktunya beruban
Produksi melanin yang memberi pigmen pada rambut menurun seiring bertambahnya usia. Setelah berusia 30 tahun, risiko rambut beruban meningkat 10-20 persen.
"Pada waktunya, rambut semua orang beruban apabila waktunya tiba," kata dia lagi.
Jadi, meski beberapa orang mungkin ingin mempertahankan warna rambut alami mereka lebih lama, uban tetap tidak bisa dihindari.
Nah, kalau tak mau rambut putih muncul lebih cepat, ada cara mengatasinya, nih.
Gak perlu perawatan atau diwarnai, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah tumbuh uban di usia muda menurut Gretchen Friese seperti dikutip dari Kompas.com:
- Makan dengan nutrisi tepat dan seimbang serta mengambil tindakan proaktif lainnya untuk membantu mempertahankan pigmentasi yang ada atau menunda pertumbuhan uban yang semakin banyak.
- Pastikan mendapatkan cukup vitamin B, kalsium, tembaga, zat besi, protein, vitamin D, dan seng.
- Berhenti merokok. Merokok berdampak buruk bagi kesehatan dan menyebabkan penuaan dini, terutama sebelum usia 30 tahun.
- Mengelola respons emosional dan tidak stres. Seseorang harus tetap bersyukur dan menerima jika ada uban di kepala mereka sebagai tanda dari penuaan. "Rambut beruban bukan berarti kita tua," ucapnya.