Jangan Dibuang Begitu Saja, Susu Basi Bisa Jadi Pupuk Alami untuk Suburkan Tanaman

By Amelia Pertamasari, Minggu, 4 Desember 2022 | 18:50 WIB
Manfaat susu untuk menyuburkan tanaman. (Kompas)

SajianSedap.com - Susu adalah minuman bergizi yang baik untuk tubuh.

Kandungan kalsium dan protein dalam susu mampu memberikan manfaat untuk tubuh, terutama untuk kesehatan tulang.

Selain itu susu juga bermanfaat untuk kesehatan otak dan kekebalan tubuh.

Dengan rasa susu yang creamy dan manis membuat semua kalangan dari anak-anak hingga orang tua menyukai susu.

Maka dari itu banyak orang menyetok susu di rumah untuk dikonsumsi setiap hari.

Namun, terkadang beberapa orang melewatkan untuk menghabiskan susu sebelum masa kadaluwarsa, sehingga susu basi ataupun kadaluwarsa lebih dulu.

Jika sudah basi, susu akan dibuang karena bisa berbahaya bagi kesehatan.

Namun alih-alih dibuang begitu saja, susu basi atau kadaluwarsa masih bisa dimanfaatkan, salah satunya sebagai pupuk alami. Lihat berikut ini cara memanfaatkannya.

Manfaat Susu Kadaluwarsa untuk Menyiram Tanaman

Dilansir dari thekitchn.com, susu basi ataupun yang sudah kadaluarsa bisa dimanfaatkan sebagai pupuk alami yang sangat bagus untuk menyirami tanaman.

Sudah kita tahu bahwa susu adalah minuman kaya kalsium.

Baca Juga: Jika Temukan 5 Ciri-ciri Ini Padu Susu di Kulkas, Jangan Diminum, Bisa Mencret !

Kalsium tak hanya baik untuk tubuh namun juga jadi nutrisi penting untuk kesehatan tanaman.

Secara khusus, kalsium bertanggung jawab untuk mendukung dinding sel tanaman.

Jika tanaman Anda kekurangan kalsium, itu membuat bagian ujung akar, daun muda, dan ujung pucuk bisa mengalami kesulitan tumbuh.

Kalsium juga digunakan dalam beberapa enzim dan untuk mengirim sinyal untuk memicu aktivitas seluler tertentu.

Selain itu, susu juga kaya akan protein esensial dan vitamin B yang baik untuk kesehatan tumbuhan secara keseluruhan.

Kedengarannya bagus, bukan? Ini menjadi cara cerdas memanfaatkan susu kadaluarsa atau basi.

Cara memanfaatkkanya pun cukup mudah. Campurkan satu porsi susu dan satu porsi air dan pindahkan ramuan tersebut ke botol semprot.

Semprotkan campuran tersebut pada daun tanaman.

Periksa setelah 30 menit untuk memastikan susu terserap seluruhnya.

Lap atau seka susu berlebih pada tanaman menggunakan kain basah agar tidak menyebabkan reaksi jamur.

Disarankan untuk menghindari penggunaan susu berlebih, karena bakteri dalam susu dapat mengeksploitasi pertumbuhan atau menyebabkan tanaman layu.

Baca Juga: Aneh kok Lihat Tukang Kebun Pakai Micin Jadi Pupuk Tanaman, Tapi Siapa Sangka dalam Hitungan Hari Bikin Hasilnya Jadi Seperti Ini, Ajaib Banget!

Kontra Menyiram Tanaman dengan Susu

Meskipun susu dapat bermanfaat bagi tanaman, seperti halnya menyiram tanaman dengan teh, ada beberapa peringatan.

Jangan pernah menggunakan susu murni pada tanaman karena dapat menghambat pertumbuhan, menyebabkan tanaman layu dan bahkan mati.

Terlalu banyak susu juga dapat menyebabkan busuk hitam, busuk lunak dan bercak daun pada beberapa tanaman. Kelemahan lainnya adalah bau yang tidak sedap.

Beberapa orang melaporkan memperhatikan bau asam dari susu saat berada di atas daun, tetapi ini seharusnya hanya bersifat sementara.

Beberapa bau susu lebih kuat dari yang lain, mungkin lemak yang menyebabkan bau, jadi cobalah menggunakan susu 1 persen atau 2 persen daripada jenis lemak utuh.

Meskipun menyiram tanaman dengan susu yang diencerkan dengan air dapat mencegah jamur, itu tidak akan banyak berpengaruh setelah jamur yang ditakuti sudah menyerang, dalam hal ini potong saja atau buang tanaman.

Susu dapat bertindak sebagai pupuk, tetapi tidak membangun struktur tanah seperti jika Anda menambahkan pupuk kandang ke tanah.

Selain itu, jika Anda menggunakan susu untuk menyuburkan area yang sangat luas, itu bisa menjadi jauh lebih mahal daripada menggunakan pupuk.

Artikel ini telah tayang di thekitchn.com dengan judul, The Smart Thing Thing You Should Do with Expired Milk — Instead of Pouring It Down the Drain

Baca Juga: Wuih! Gak Nyangka Kulit Pisang Bisa Bikin Subur Tanaman Cabai, Gimana Caranya?