SajianSedap.com - Ragi atau fermen merupakan zat yang dapat menyebabkan fermentasi.
Ini mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut.
Bahan ini umumnya dipakai dalam pembuatan roti dan bakpao.
Ini bermanfaat untuk menghasilkan gas karbon dioksida, yang mengembangkan adonan, membuatnya mengembang.
Ada banyak jenis ragi, dan semuanya memiliki waktu mengembang yang berbeda.
Untuk umur simpan yang lama, simpan ragi di lemari es atau tempat lain yang sejuk dan gelap, seperti lemari dapur.
Menyimpan ragi pada suhu kamar akan melemahkan kemampuannya untuk mengembang dan membuatnya lebih cepat rusak.
Namun meski tak terlihat rusak, ragi terkadang bisa tak aktif karena berbagai faktor.
Jadi penting untuk selalu mengecek ragi yang masih aktif sebelum dipakai. Simak berikut caranya.
Cara Mengecek Ragi yang Masih Aktif
Sebelum menggunakan ragi instan untuk adonan kue, penting untuk mengecek ragi ini masih aktif atau tidak.
Tujuannya untuk apa?
Ragi merupakan bahan yang dikemas dengan tanggal kedaluwarsa, tetapi tidak ada jaminan bahwa ragi akan baik (masih hidup) sebelum tanggal tersebut atau tidak aktif (mati) setelah tanggal yang sama.
Umur simpan bervariasi, jadi ragi yang tidak kadaluwarsa mungkin gagal berkembang sedangkan ragi yang kadaluwarsa mungkin masih berkembang atau berfermentasi.
Jika ragi mati, ia tidak dapat mengubah gula menjadi karbon dioksida dan tidak akan menghasilkan busa khas yang muncul saat ragi hidup dan berkembang.
Membuat roti dengan ragi mati menghasilkan roti yang padat, kurang mengembang, dan kempis tanpa mengeluarkan gas karbon dioksida untuk mengangkat adonan.
Untuk alasan ini, menguji ragi, terlepas dari tanggal kedaluwarsanya, sangat penting.
Karena ada beberapa jenis ragi di pasaran, ada cara berbeda untuk mengeceknya sebagai berikut:
1. Ragi kering aktif
Butiran ragi ini tersedia dalam toples atau sebagai paket ragi.
Untuk menguji ragi kering aktif, ukur seperempat cangkir air hangat (sembilan puluh derajat hingga seratus derajat Fahrenheit) dalam gelas ukur.
Kemudian aduk satu sendok teh gula dan dua seperempat sendok teh ragi.
Biarkan selama sekitar sepuluh menit.
Jika campuran ragi berbusa, itu aktif; jika tidak, buang saja.
Baca Juga: Cara Simpan Sisa Ragi yang Benar Agar Awet dan Tetap Aktif, Jadi Bisa Dipakai Kembali
2. Ragi segar
Ragi jenis ini berbentuk kue atau balok dan berbau seperti ragi dan roti saat masih segar.
Untuk menguji ragi segar, gabungkan jumlah ragi yang diminta resep dengan air hangat (tidak lebih panas dari seratus derajat Fahrenheit) dan gula.
Tunggu sekitar sepuluh menit.
Pada titik ini, campuran ragi harus berbusa dan mengeluarkan aroma seperti roti. Jika tidak, ragi menjadi buruk.
3. Ragi instan
Juga dikenal sebagai ragi mesin roti, ragi cepat naik, atau ragi cepat naik, ragi instan hadir dalam toples atau paket.
Jenis ragi ini bekerja mirip dengan ragi kering aktif tetapi hanya perlu beberapa menit untuk mulai berbusa jika masih segar dan aktif.