Setelahnya, saringlah minyak tersebut dan minyak jelantah sudah kembali menjadi jernih.
Perlu diketahui bahwa untuk 200 ml minyak jelantah, membutuhkan 5-6 sendok ampas kopi kering.
Cara ini ditemukan oleh siswi madrasa tsanawiyah Nahdlatul Ulaa Trete Gresik, Saviola Dinda Rizki Pratiwi dan Citra Nur Ma'rifah.
Keduanya berawal dari melihat banyaknya ampas kopi yang dibuang begitu saja hngga membuat saluran air mampet.
Dinda menyampaikan idenya kepada Citra. Mereka sepakat berkonsultasi dengan salah satu guru di sekolahnya. Kebetulan, lomba karya ilmiah remaja tingkat nasional untuk SMP/MTs yang digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan IPA Universitas Negeri Surabaya akan digelar.
"Setelah kami lakukan eksperimen uji coba dengan dibantu Pak Faiq sebagai guru pembimbing, Alhamdulillah kami bisa membuktikan ampas serbuk kopi ini memang bisa untuk menjernihkan Kepala MTs NU Trate Gresik Nduk Muslikhah menilai, inovasi siswanya ini bisa membantu pedagang kecil seperti penjual gorengan.
"Karena kalau saya lihat itu kan mereka banyak menggoreng pakai jelantah hitam-hitam begitu. Saya yakin dengan ini, minyak goreng atau jelantah yang digunakan akan lebih jernih," kata Nduk.
Nduk sadar inovasi yang dibuat anak didiknya butuh penelitian lebih lanjut untuk menjadi sempurna.
Namun, Nduk mengapresiasi kreativitas siswanya yang bisa menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Bisa jadi masukan buat para pemilik warung kopi juga, dalam memanfaatkan ampas serbuk kopi yang kerap dibuang begitu saja. Untuk membantu penjual gorengan supaya minyaknya lebih jernih," kata Nduk.
Karya dari siswi MTs NU Trate Gresik ini sempat dilombakan dalam agenda Karya Ilmiah Remaja tingkat Nasional untuk SMP/MTs yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan IPA Universitas Negeri Surabaya (Unesa).