Pantas Rumah Banyak Banget Nyamuk! Nyamuk Ternyata Suka Banget dengan 4 Warna Ini, Hindari Jadi Cat Ataupun Perabotan

By Virny Apriliyanty, Rabu, 8 Februari 2023 | 18:50 WIB
Nyamuk Suka 4 Warna Ini (healthline.com)

SajianSedap.com - Nyamuk ternyata serangga pintar.

Gimana tidak, nyamuk ternyata punya warna kesukaan, lo.

Makanya, ada kalanya kita merasa kok nyamuk lagi banyak banget hari ini.

Bisa jadi karena hari itu kita memakai warna baju yang disukai nyamuk.

Soalnya, penelitian membuktikan kalau nyamuk suka banget dengan 4 warna ini.

Nah, coba cek apakah warnanya ada di rumah sampai di perabotan.

Nyamuk Suka 4 Warna Ini

Sebuah studi baru yang dipimpin oleh Universitas Washington menunjukkan bahwa setelah mendeteksi gas yang kita hembuskan (karbon dioksida), nyamuk Aedes aegypti terbang menuju warna tertentu.

Warna yang menarik itu, antara lain merah, oranye, hitam dan cyan.

Namun, nyamuk mengabaikan warna lain, seperti hijau, ungu, biru dan putih.

"Nyamuk tampaknya menggunakan bau untuk membantu mereka membedakan apa yang ada di dekatnya, seperti inang untuk menggigit," kata Profesor Jeffrey Riffell, seorang peneliti di Departemen Biologi di University of Washington.

Dia menjelaskan ketika para nyamuk mencium senyawa tertentu, seperti karbon dioksida dari napas manusia.

Baca Juga: Keseringan Pakai Obat Nyamuk Gak Bagus, Mending Coba Usir Nyamuk Di Rumah Pakai Tumbukan Bumbu Dapur Ini

Aroma itu merangsang mata untuk memindai warna tertentu dan pola visual lainnya, yang terkait dengan inang potensial, dan membuat nyamuk menuju ke sana.

Penelitian ini diterbitkan pada 4 Februari di jurnal Nature Communications.

Penulis utama makalah ini adalah Diego Alonso San Alberto, peneliti dan dosen di Departemen Biologi UW, dan Claire Rusch, alumni doktoral UW dalam biologi.

Mengusir nyamuk dengan bahan alami.

Dalam eksperimennya, Profesor Riffell dan rekan-rekannya melacak perilaku Aedes aegypti betina, ketika disajikan dengan berbagai jenis isyarat visual dan aroma.

Seperti semua spesies nyamuk, hanya nyamuk betina yang meminum darah, dan gigitan nyamuk Aedes aegypti dapat menularkan demam berdarah, demam kuning, chikungunya, dan Zika.

Para peneliti melacak nyamuk individu di ruang uji mini, di mana mereka menyemprotkan bau tertentu dan menyajikan berbagai jenis pola visual, seperti titik berwarna atau tangan manusia yang lezat.

Tanpa rangsangan bau apa pun, nyamuk sebagian besar mengabaikan titik di bagian bawah ruangan, terlepas dari warnanya.

Setelah menyemprotkan karbon dioksida ke dalam ruangan, nyamuk terus mengabaikan titik apakah itu berwarna hijau, biru atau ungu.

Namun, jika titik itu berwarna merah, oranye, hitam atau cyan, nyamuk akan terbang ke arahnya.

Warna menarik nyamuk

Dilansir dari Washington, 4 Februari 2022, Profesor Riffell mengatakan pada awalnya dia penasaran dengan apa yang dapat dia lakukan untuk menghentikan nyamuk menggigitnya.

Baca Juga: Jangan Asal Sembarangan, Ini Cara Membasmi Sarang Tawon di Rumah dengan Aman Sampai Tuntas

Dulu menurutnya ada 3 isyarat utama yang menarik nyamuk: napas, keringat, dan suhu kulit seseorang.

Dalam penelitian terbarunya ini mereka menemukan isyarat keempat, yaitu warna merah, yang tidak hanya hanya dapat ditemukan pada pakaian, tapi juga ditemukan pada kulit setiap orang.

"Memfilter warna-warna menarik di kulit kita, atau mengenakan pakaian yang menghindari warna-warna itu, bisa menjadi cara lain untuk mencegah gigitan nyamuk," ungkap Profesor Riffell.

Manusia tidak bisa mencium bau CO2 atau karbon dioksida, akan tetapi nyamuk bisa.

Penelitian sebelumnya oleh tim Riffell dan kelompok lain menunjukkan bahwa mencium CO2 meningkatkan tingkat aktivitas nyamuk betina, yaitu mencari ruang di sekitar mereka, mungkin untuk inang.

Eksperimen titik berwarna mengungkapkan bahwa setelah mencium CO2, mata nyamuk ini lebih menyukai panjang gelombang tertentu dalam spektrum visual.

Ini mirip dengan apa yang mungkin terjadi ketika manusia mencium sesuatu yang enak.

Ketika tim Riffell mengulangi percobaan kamar dengan kartu pigmentasi skintone manusia (atau tangan kosong peneliti) nyamuk kembali terbang menuju stimulus visual hanya setelah CO2 disemprotkan ke dalam ruangan.

Jika peneliti menggunakan filter untuk menghilangkan sinyal panjang gelombang, atau meminta peneliti mengenakan sarung tangan berwarna hijau, maka nyamuk yang mengandung CO2 tidak lagi terbang menuju stimulus.

“Eksperimen ini menjelaskan langkah pertama yang digunakan nyamuk untuk menemukan inangnya,” kata Riffell.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana isyarat visual dan bau lainnya (seperti sekresi kulit) membantu nyamuk menargetkan inang potensial dari jarak dekat.

Baca Juga: Selain Abate, Jentik Nyamuk Ternyata Bisa Dibasmi dengan Ampas Kopi, Begini Cara Pakainya

Spesies nyamuk lain mungkin juga memiliki preferensi warna yang berbeda, berdasarkan spesies inang yang mereka sukai.

Namun, temuan baru ini menambahkan lapisan baru pada pengendalian nyamuk, yakni warna.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Nyamuk Suka Warna Merah, Oranye, Hitam, dan Cyan"