Bukan Sembarang Dipilih, Ini Sejumlah Hari yang Tidak Baik untuk Menikah Menurut Perhitungan Jawa dan Islam, Wajib Dicatat!

By Laksmi Pradipta Amaranggana, Senin, 20 Februari 2023 | 13:10 WIB
Inilah hari pernikahan yang kurang baik menurut Jawa dan Islam (Youtube/Presiden Joko Widodo)

SajianSedap.comMenikah menjadi salah satu momen paling membahagiakan bagi banyak pasangan.

Kita pasti menginginkan pernikahan yang langgeng dan bahagia, Anda pun akan mempersiapkan berbagai hal di hari pernikahan.

Tradisi pernikahan di setiap daerah pasti berbeda-beda.

Bagi orang Jawa dan Islam, ada beberapa hari yang baik untuk menikah.

Tapi ada juga lho hari yag ternyata kurang baik untuk melangsungkan pernikahan.

Wah apa saja ya?

Hari yang Tidak Baik untuk Menikah menurut Jawa

Untuk memilih hari baik (dan pada dasarnya semua hari adalah baik, sehingga pengertian memiih hari baik di sini lebih kepada kesesuaian waktu dengan pengguna waktu) pada upacara perkawinan, dengan menggunakan Kalender Jawa Sultan Agungan.

Pertama kali yang dilakukan adalah menghindari hari yang tidak baik dan berikut ini daftarnya.

1. Hari Naas Keluarga

- Hari dan pasaran meninggalnya (geblage) orang tua dari calon pengantin.

- Jika orangtua masih hidup semua, maka yang dihindari adalah hari wafatnya (geblage) kakek nenek dari orang tua calon penganten.

Baca Juga: Pesta Besar! Makanan Gratis Pernikahan Kaesang-Erina Laris Jadi Buruan Anak Kos, Intip Serunya

Berikut daftar hari yang kurang baik untuk pernikahan menurut perhitungan Jawa

- Hari dan pasaran meninggalnya saudara kandung calon pengantin apabila ada.

2. Hari tidak Baik di Dalam Bulan

- Bulan jumadilakir, rejeb dan ruwah hari rabu, kamis dan jum’at.

- Bulan puasa, syawal, dan dulkaidah hari jum’at, sabtu dan minggu.

- Bulan besar, sura dan sapar, hari senin, selasa, sabtu dan minggu.

- Bulan mulud, bakdamulut dan jumadilawal hari senin, selasa, rabu dan kamis.

3. Tanggal tidak baik dalam bulan

- Bulan sura tanggal 6, 11 dan 18.

- Bulan sapar tanggal 1, 10 dan 20.

- Bulan mulud tanggal 1, 8, 10, 15 dan 20.

Baca Juga: Trik Menggoreng Emping Melinjo Mekar dan Renyah ala Catering Pernikahan, Harus “Digoyang-goyang” Juga

- Bulan bakdamulud tanggal 10, 12, 20, dan 28.

- Bulan jumadilawal tanggal 1, 10, 11 dan 28.

- Bulan jumadilakhir tanggal 10, 14 dan 18.

- Bulan rejeb tanggal 2, 13, 14, 18 dan 27.

- Bulan ruwah tanggal 4, 12, 13, 26, dan 28.

- Bulan pasa tanggal 7, 9, 20 dan 24.

- Bulan syawal tanggal 2, 10 dan 20.

- Bulan dulkaidah tanggal 2, 9, 13, 22 dan 28.

- Bulan besar tanggal 6, 10, 12 dan 20.

Hari Menikah yang Kurang Baik menurut Islam

Sedangkan di dalam kitab Qurratul ‘uyun disebutkan bahwasannya menikah yang baik adalah di bulan syawal dan disunahkan di bulan ramadan seperti hadits riwayat sayyidah ‘aisyah r.a yang artinya :“rasulullah saw menikah dengan saya pada bulan syawal dan memasuki nikah juga pada bulan syawal, maka siapakah istri-istri rasulullah yang lebih utama bagi beliau daripada saya? Kemudian sayyidah ‘aisyah menyunahkan memasuki njikah dengan wanita-wanita pada bulan syawal. Dan rasulullah saw menyunahkan nikah pada bulan ramadhan dan juga dalam tiap bulan untuk meninggalkan hari rabu di akhirnya."

Baca Juga: Buru Makanan Gratis di Kirab Pernikahan Kaesang-Erina, Warga Solo Rela Berjubel Hingga Antre Sampai 2 Jam

Demikian juga dengan tanggal 3, 5, 13, 16, 21, 24 dan 25 dalam tiap bulannya, hal ini terdapat pula dalam jami’us shaghir.

Teruntuk hari rabu mengapa tidak disarankan, karena hari tersebut terhitung hari apes.

Selain itu juga disarankan untuk menghindari hari sabtu, karena hari sabtu merupakan hari besar orang yahudi.

Melihat dari sedikit keterangan tersebut diatas nampak adanya keselarasan antara Islam dan petung jawa dalam perhitugan hari yag sebaiknya dihindari apabila hendak melangsungkan acara pernikahan.

Ini merupakan salah satu bukti kehati-hatian dalam mempersiapkan sesuatu supaya hasilnya tidak mengecewakan.

Dan harapannya dengan menghindari hal-hal yang disarankan untuk dihindari tersebut, akan baik untuk seterusnya.

Dari berbagai paparan yang ada, dapat diambil kesimpulan bahwa adanya beberapa kesamaan hari yang sebainya dihindari untuk melaksanakan acara besar khususnya pernikahan.

Dari kedua kitab tersebut yang banyak kesamaannya adalah himbauan untuk menjauhi hari Rabu dan sabtuserta tanggal 13.

Dalam hal ini, orang Islam di Jawa, memang paling kuat menghindari hal yang sama dengan hitungan jawa tersebut, yakni menjauhi hari rabu dan sabtu serta tanggal 13, dalam prakteknya di masyarakat-pun begitu.

Meskipun begitu, masih banyaknya hal yang belum digali dalam pernyataan ini. Harapannya ke depan dapat menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dalam mengkaji hari dan tanggal yang sebaiknya dihindari untuk melaksanakan acara pernikahan antara petung Jawa dan pendapat Islam.

Artikel ini pernah tayang di Grid Fame dengan judul Ternyata Ini Dia Deretan Tanggal yang Kurang Baik Untuk Menikah dalam Islam dan Jawa, Jangan Asal Pilih!

Baca Juga: Kaesang Pangarep Beberkan Fakta Pemilihan Tanggal Pernikahan dengan Erina Gudono, Bukan Gegara Weton?