Tapi bagaimanapun juga, brokoli kalengan sepertinya tidak ada.
Makanan kaleng tetap segar karena proses menghilangkan oksigen dan menghancurkan enzim sehingga bakteri dan jamur tidak dapat tumbuh setelah wadah ditutup.
Untuk membunuh bakteri sebelum pengalengan, produsen harus mulai dengan merebus sayuran dalam air bersuhu 100 derajat celcius atau lebih, menurut USDA.
Proses itu bekerja sangat baik untuk makanan padat seperti kacang dan jagung.
Masalahnya adalah, menyimpan brokoli dalam air panas cukup lama untuk membunuh bakteri mengubah kuntumnya yang halus menjadi bubur.
Brokoli bahkan mudah ruusak saat berada di dalam microwave terlalu lama.
Apalagi jika dimasukkan ddalam kaleng karena sayuran kaleng melewati dua proses pemanasan.
Sekali sebelum dimasukkan ke dalam kaleng, lalu lagi ketika air panas ditambahkan selama pengemasan.
Sekarang bayangkan membuka kaleng, bukan mendapat brokoli padat yang renyah, tetapi tumpukan bubur yang hampir cair.
Hal ini bukan ide bagus untuk tumisan di rumah.
Baca Juga: Resep Capcay Brokoli Enak Dan Sederhana Untuk Lengkapi Menu Makan Malam Kali Ini