SajianSedap.com - Anda pernah mengalami timbilan atau bintitan?
Timbilan biasanya menyerang bagian mata.
Jika menyerang biasanya akan muncul benjolan.
benjolan ini berupa bengkak merah yang terasa sakit.
Namun ada juga beberapa kasus yang juga muncul nanah.
Timbilan sendiri bukan disiebakan karena Anda mengintip orang mandi, karena hal ini hanya mitos.
Timbilan disebabkan karena bakteri staphylocous.
Kalazion
Bak teri ini kemudian menyumbat kalenjar minyak hingga menyebabkan pembengkakan.
Namun benjolan m ini tidak melulu timbilan loh.
Rupanya benjolan ini bisa jadi gejala penyakit lain.
Salah satu benjolan yang mirip timbil adalah kalazion atau chalazion.
Baca Juga: Hati-hati Gejala Kolesterol Tinggi Ternyata Bisa Terasa di Lidah dan Mata, Begini Tanda-tandanya
Berbeda dari bintitan, kalazion biasanya tidak terasa menyakitkan dan tidak disebabkan oleh infeksi bakteri.
Sedangkan ciri-ciri bintitan biasanya ada benjolan di kelopak mata yang menyakitkan, kelopak mata bengkak, sensitif pada cahaya terang, mata sakit atau gatal, dan terasa ada ganjalan di mata.
Kendati berbeda, cara menangani bintitan dan kalazion tidak jauh berbeda.
Kalazion adalah benjolan kecil atau kista jinak yang tumbuh di dalam kelopak mata.
Melansir Medical News Today, jenis benjolan ini umumnya tidak menyakitkan.
Umur benjolan juga tidak panjang, alias bisa hilang dalam beberapa minggu.
Kalazion dapat terbentuk ketika kelenjar meibom di ujung kelopak mata tersumbat atau meradang.
Kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang berfungsi melumasi permukaan mata.
Kalazion dapat muncul di kelopak mata atas atau bawah.
Tetapi, masalah kesehatan mata ini lebih kerap terjadi di kelopak mata atas.
Ciri-ciri kalazion umumnya berupa benjolan kecil, merah, dan meradang di kelopak mata.
Dalam hitungan hari, benjolan ini bisa berkembang lebih besar tapi tidak nyeri.
Walaupun tidak sakit, tapi benjolan ini bisa menyebabkan mata berair dan teriritasi.
Apabila benjolan kalazion cukup besar, bola mata bisa tertekan dan pandangan jadi kabur.
Chalazion atau kalazion biasanya diidap orang yang mengalami peradangan.
Dampaknya, bisa memengaruhi mata sampai kulit.
Beberapa kondisi kesehatan mendasar penyebab kalazion di antaranya blepharitis kronis, jerawat rosacea, dermatitis seboroik, konjungtivitis karena virus.
Orang yang pernah mengalami bintitan atau kalazion lebih berpotensi mengidap penyakit mata sejenis di kemudian hari.
Selain itu, penderita infeksi virus, TBC, kanker kulit, dan diabetes juga rentan mengidap kalazion.
Kalazion umumnya bisa sembuh dengan sendirinya dalam hitungan minggu.
Selama amsa penyembuhan, hindari menggunakan lensa kontak.
Selain itu, jangan memencet benjolan chalazion karena bisa meningkatkan risiko infeksi mata.
Ada beberapa cara aman untuk membantu mempercepat proses penyembuhan.
Yakni, menggunakan kompres hangat.
Mengompres bagian benjolan di mata dengan handuk yang sudak diberi air hangat bisa membantu melembutkan minyak yang mengeras dan menghalangi saluran kelenjar.
Dengan mengompres benjolan dengan handuk hangat, saluran yang tersumbat bisa terbuka dan gejala iritasi bisa lebih ringan.
Sebelum menggunakan kompres hangat untuk kalazion, pastikan tangan, handuk, dan air dalam keadaan bersih serta steril untuk mencegah infeksi.
Setelah chalazion mulai mengering, jaga kebersihan area dan hindari menyentuhnya dengan tangan kosong.
Sejumlah obat yang dijual bebas dapat membantu mengobati chalazion atau bintitan.
Obat tersebut bisa mengurangi iritasi, mencegah infeksi, dan mempercepat proses penyembuhan.
Obat untuk bintitan dan kalazion bisa berupa salep, krim oles, atau obat tetes mata.
Hal yang perlu diingat, Anda perlu ke dokter mata apabila benjolan di mata bukan bintitan atau kalazion tidak hilang setelah sebulan.
Sudah tahu bukan bedanya?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata Tapi Bukan Bintitan