SajianSedap.com - Penasaran kenapa rumah terus-terusan berdebu ?
Pasalnya, debu bagi sebagian orang bisa sangat mengganggu sampai menyebabkan alergi, lo.
Selain itu, debu juga bisa bikin tubuh jadi lebih gampang sakit.
Makanya, para ibu biasanya rutin membersihkan debu dengan melapnya tiap hari atau beberapa hari sekali.
Nah, sebenarnya debu di rumah bisa muncul karena kebiasaan kita sendiri.
Kalau kebiasaan ini masih dilakukan, jangan heran kalau debu pun numpuk.
Apa saja ya ?
Kebiasaan yang Bikin Rumah Berdebu
Kemunculan debu di rumah juga turut disumbang oleh kebiasaan yang kita lakukan meski tidak disadari.
Apa saja kebiasaannya?
Melansir dari Bobvila, Jumat (29/10/2021), berikut enam kebiasaan yang membuat rumah semakin berdebu dan cara mengatasinya.
1. Menggunakan karpet
Karpet adalah penghasil dan magnet utama debu.
Ada banyak debu yang menumpuk di karpet, terlebih bila tidak dibersihkan.
Sebagai gantinya, cobalah menggunakan karpet shag dengan anyaman datar dan sering-seringlah menyedot debu untuk mencegah penumpukan.
Namun perlu diingat bahwa menyedot debu tidak selalu cukup.
Untuk memastikan lantai benar-benar bebas alergen, bawa karpet secara teratur ke luar rumah dan goyangkan karpet untuk membersihkannya dari debu.
2. Membersihkan debu dengan kain kotor atau bekas
Masih menggunakan kaus lama atau bekas untuk membersihkan debu.
Hentikan kebiasaan tersebut dari sekarang.
Sebaiknya, gunakan kain mikrofiber denga serat sintetisnya yang halus.
Kain mikrofiber dapat menarik lebih banyak debu daripada kain katun biasa.
Untuk melakukan pembersihan dengan cepat, pilihlah kain lap mikrofiber untuk sudut dan rak yang rapat serta kain biasa untuk membersihkan permukaan meja.
3. Melewatkan keset
Partikel kotoran kecil dapat muncul dari setiap kali seseorang atau hewan peliharaan datang atau pergi.
Sepatu yang lebih bersih berarti lebih sedikit debu, jadi penting untuk meletakkan keset di setiap pintu masuk dan mencuci setiap sepatu secara teratur.
Lebih baik lagi, simpan keranjang atau rak di dekat pintu dan minta keluarga dan teman untuk melepas sepatu sebelum masuk.
Ini akan membantu menahan kotoran yang tertinggal di area yang lebih kecil.
4. Menggunakan vacuum cleaner model lama
Penyedot debu yang berkualitas dapat membuat perbedaan besar dalam hal debu.
Jika menggunakan model usang dengan filter lama, kemungkinan besar Anda tidak akan menyedot kotoran sebanyak yang seharusnya, yang berarti lebih banyak usaha dan hasil yang lebih buruk.
Cobalah ganti model vacuum cleaner Anda yang memiliki Seal of Approval Institut Karpet dan Permadani dan filter HEPA, yang dapat menangkap partikel terkecil dari debu dan serbuk sari serta membuat udara lebih segar.
5. Membiarkan udara menjadi terlalu kering
Debu menyukai statis, yang membantu kotoran dan serpihan menempel pada permukaan.Untuk mencegah debu menjadi terlalu nyaman, usahakan menjaga kelembapan di rumah sekitar 40-50 persen.
Gunakan pelembap udara pada musim dingin atau simpan baki air di atas radiator Anda untuk menambahkan H2O atau air ke udara.
6. Kapan terakhir kali membersihkan tirai atau gorden?
Menggantung tepat di dekat jendela yang terbuka, tirai menjadi magnet yang kuat untuk setiap debu yang masuk atau keluar.
Untuk menyegarkannya, buka penutup jendela dengan kain mikrostatis atau penyedot debu pada vacuum cleaner Anda.
Tirai membutuhkan TLC yang sama.
Gunakan vakum genggam kecil untuk menghilangkan kotoran dan turunkan gorden, lalu cuci sekali atau dua kali setahun.
Manfaat Menggunakan 2 Keset untuk Mecegah Debu
Rumah berdebu adalah problema klasik setiap hunian.
Meski sudah dibersihkan rutin, debu akan tetap datang dan menempel di semua perabotan rumah.
Debu dan kotoran memasuki rumah melalui beberapa akses.
Bisa karena diterbangkan angin dan masuk melalui pintu, jendela dan ventilasi, atau terbawa siapa saja yang masuk ke dalam rumah.
Selain mengotori perabotan, debu juga bisa membahayakan kesehatan, terutama bagi mereka yang sudah menderita gangguan saluran napas atau memiliki alergi.
Nah agar rumah tak mudah berdebu, lakukan trik menggunakan dua keset di pintu masuk ini.
Caranya, letakkan dua keset di tiap pintu masuk, satu berada di luar pintu dan satu lagi di dalam pintu.
Dua keset ini efektif mengurangi debu masuk ke dalam rumah karena terbawa kaki-kaki manusia.
Di tiap pintu ruangan, letakkan pula keset di luar atau depan pintu.
Pastikan keset yang ada terbuat dari serat yang memang bisa memerangkap debu dan kotoran.
Dengan cara ini, debu bisa berkurang drastis banget, lo.
Selain itu, jangan terlalu sering membuka jendela.
Waktu yang tepat untuk membuka jendela rumah adalah di pagi hari ketika belum banyak aktivitas manusia di sekitar hunian.
Buka jendela di pagi hari saja ketika belum banyak manusia beraktivitas di luar rumah, sehingga tak banyak debu yang beterbangan di jalanan.
Ketika aktivitas manusia sudah padat, jalanan akan dipenuhi debu yang beterbangan karena asap kendaraan dan lalu lalang manusia.
Untuk menyaring udara yang masuk, Anda bisa pula meletakkan tanaman di depan jendela rumah.
Selain memperindah rumah, rimbun dedaunan dari tanaman tersebut juga bisa menghalangi debu masuk ke dalam rumah.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Kebiasaan yang Membuat Rumah Semakin Berdebu dan Cara Mengatasinya"