SajianSedap.com – Supir truk merupakan profesi yang sering kali dianggap remeh oleh kebanyakan orang. Padahal, tanpa jasa mereka, kebutuhan masyarakat akan logistik atau pengiriman paket tak akan sampai di tujuan tepat waktu.
Meski identik dengan penampilan kumal dan apa adanya, merekalah yang mendistribusikan barang-barang kebutuhan pokok dan paket belanja online dari satu daerah ke daerah lain.
Membawa barang yang beratnya mencapai hitungan ton menggunakan kendaraan besar tentunya bukan perkara yang mudah bagi para sopir truk.
Belum lagi di bulan Ramadan, orderan hamper yang menggunung dan logistik seperti bahan kebutuhan pokok dikejar tenggat waktu. Sebelum dekat dengan Lebaran pengiriman barang diharapkan sudah selesai.
Kesibukan tersebutlah yang dirasakan Yanto (35), seorang supir truk ekspedisi. Selain harus menyetir tanpa henti dari siang hingga malam, ia juga harus menahan rindu untuk bertemu keluarga, termasuk kedua anaknya.
Baca Juga: Resep Rendang Daging Susu Kedelai, Inspirasi Menu Lebaran yang Tak Boleh Sampai Ketinggalan
Ada sebuah momen saat Ramadan yang masih ia ingat, yakni ketika terjebak macet dengan kondisi anak mendadak sakit. Ia merasa sedih dan ingin segera pulang ke rumah. Namun kondisi pula yang menghalangi niatnya itu.
“Istri bilang anak sakit. Saat itu saya benar-benar nangis. Ingin pulang, tapi enggak mungkin meninggalkan mobil dalam ekspedisi dengan bawaan yang banyak," katanya.
Tak hanya itu, ia pun rindu merasakan suasana Ramadan di kampung halaman bersama sang ibu, istri, dan anak-anaknya. Salah satu hal yang paling ia rindukan adalah masakan ibu atau istrinya.
“Bulan puasa bukan cuma perkara haus dan lapar, tapi juga kangen buka puasa dan sahur bersama keluarga. Meski makanannya sederhana, nikmatnya berbeda kalau makan bersama mereka,” ujarnya.
Memahami pentingnya merayakan momen Ramadan bersama keluarga, Heinz ABC Indonesia tergerak untuk menghadirkan kehangatan berbuka puasa dengan masakan ibu. Adapun inisiatif ini dikemas lewat program ABC Dapur Bersama Ibu.