SajianSedap.com - Ular adalah hewan yang menakutkan bagi banyak orang karena memiliki bisa serta gigitan yang berbahaya sampai mematikan bagi manusia.
Sehingga siapapun tentu menghindari bertemu dengan hewan melata ini di manapun itu.
Jika selama ini Anda mengira bahwa ular hanya hidup di hutan, sawah, dan rawa, maka kamu salah besar.
Wilayah perkotaan juga tak luput didatangi atau disinggahi oleh hewan ini. Tak jarang berbagai insiden ular di toilet, atap, hingga dapur kerap menghebohkan warga.
Ya, reptil melata tersebut dapat menyusup masuk ke rumah dan memanfaatkan dapur sebagai tempat perlindungannya.
Penghuni rumah mungkin bertanya-tanya mengapa dapur yang sehari-hari digunakan memasak menjadi tempat ular untuk bersembunyi.
Nah, menurut dokter hewan asal WeLoveDoodles, Sabrina Kong, DVM, ular berdiam di dapur karena membutuhkan rasa aman.
Ada kemungkinan juga ular memilih bersembunyi di dapur karena ketersediaan mangsa, seperti tikus atau hewan lainnya.
Selain itu ular membutuhkan tempat yang sempit dan gelap untuk bersembunyi sehingga memberi kehangatan pada tubuhnya.
Lalu bagaimana mengetahui keberadaan ular sedang bersembunyi di dapur kita? Simak berikut ini untuk Anda waspadai.
Tanda ular bersembunyi di dapur
Untuk mengetahui apakah dapur dihuni oleh ular atau tidak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Yakni, memeriksa bagian dapur yang hangat karena kemungkinan ular bersembunyi di sana untuk menghangatkan tubuhnya.
Tapi, cara itu saja tidaklah cukup.
Penghuni rumah sebaiknya juga memperhatikan tanda lain, seperti kotoran atau kulit ular yang mengelupas.
Kotoran ular biasanya berwarna cokelat tua, teksturnya padat, dan bentuknya memanjang seperti gumpalan.
Biasanya dengan kotoran ular dibarengi dengan ujung urea putih yang memiliki penampilan seperti kapur.
Sedangkan kulit ular dapat diidentifikasi dari bentuknya yang memanjang, bersisik, dan terlihat seperti berjaring.
Tapi, tidak semua ular meninggalkan kulit lama yang penampilannya sama karena bergantung pada jenis ular.
Apabila dua tanda tersebut belum dideteksi oleh penghuni rumah, mereka dapat menaburkan tepung di sekitaran dapur ketika malam hari.
Ada kemungkinan ular yang bergerak di sekitaran dapur terkena tepung dan meninggalkan jejak di lantai.
Yang harus dilakukan ketika menemukan ular di rumah
Ketika penghuni rumah mendeteksi keberadaan ular, mereka disarankan untuk menjauhkan anak dan hewan peliharaan dari tempat ini.
Mereka wajib berhati-hati ketika berada di dapur lantaran ular yang merasa terancam dapat melancarkan serangan.
Penghuni rumah juga disarankan tidak menangani ular secara langsung, apalagi memegangnya dengan tangan jika belum berpengalaman.
Tindakan tersebut membuat mereka berisiko tergigit ular.
Yang tidak kalah pentingnya adalah tidak mencoba membunuh ular di dapur karena hewan melata ini bisa menunjukkan tindakan yang sangat agresif.
Untuk menghindari risiko seperti itu, mereka sebaiknya Lebih baik, menghubungi nomor darurat, seperti WhatsApp Indonesia Snake Rescue di +628176800446.
Jika tidak hubungi saja nomor Pemadam Kebakaran supaya ular di dapur dapat ditangani dengan baik.
Peringatan ketika menemukan ular
Sekali lagi, Indonesia Snake Rescue tidak menyarankan penghuni rumah untuk memegang ular jika belum terlatih.
Tak hanya itu, anggota keluarga atau asisten rumah tangga tidak disarankan membunuh atau menangkap ular yang masuk rumah.
Alasannya adalah keberadaan ular penting bagi rantai makanan.
Bila ular dibunuh, maka keseimbangan rantai makanan dan kelestarian alam di masa depan dapat terganggu.
Indonesia Snake Rescue mengatakan, penghuni rumah sebaiknya menghubungi nomor darurat agar tidak terjadi salah penanganan.
Jika ular sampai menggigit, segera cek dan data kontak fasilitas kesehatan terdekat yang menyediakan Serum Anti Bisa Ular (SABU).
Di samping itu, siapkan pula alat imobilisasi minimal satu RT/ RW siap satu set.
Baca Juga: Cek Halaman Rumah Sekarang, Segera Cabut 4 Tanaman ini karena Baunya Disukai Ular, Ngeri!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ketahui, Tanda Ada Ular Bersembunyi di Dapur Rumah Kita