“Selain tempat belajar, closed house juga menghasilkan manfat demi kemajuan fakultas, terutama jurusan peternakan. Harapannya, dalam waktu dekat sudah dapat membangun kandang riset sendiri dari hasil pemeliharaan guna melakukan riset yang menghasilkan inovasi-inovasi baru,” tutur Charoen.
Rektor USU dalam sambutannya turut mengatakan, "Kerjasama ini sangat membantu USU dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi. Dengan perubahan USU menjadi PTNBH, kini universitas dituntut melaksanakan pendidikan sekaligus menghasilkan income generate, salah satunya dari pemanfaatan aset. Untuk mengubah mainset universitas masuk ke dunia bisnis, perlu kolaborasi dengan industri dan dukungan praktisi. Kami harap, kolaborasi pertama ini dapat membantu transisi tersebut."
Kerja sama ini adalah salah satu proses riset dan experience yang harus ditaati pengelolaannya oleh mahasiswa dan dosen. Pemeliharaan closed house sudah memakai teknologi yang dipahami pihak industri sehingga kerja sama ini mencakup bidang pengembangan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan pengembangan bisnis, juga bidang-bidang lain yang mungkin akan diperluas di masa kerja sama selama 5 tahun ke depan.
“Kandang ayam ini merupakan laboratorium yang diharapkan menghasilkan penelitian yang jauh lebih baik, seperti kualitas sama tapi harga produksi murah.Sehingga pelaku usaha kecil dapat terlibat, mengadopsi dan menerapkan sesuai kondisi para pelaku peternakan saat ini. Dengan keterbatasan lahan dan kepadatan penduduk kota, khususnya Medan, kandang ayam ini sangat di butuhkan karna dapat menekan biaya produksi dan menurunkan tingkat inflasi,” imbuh Sekda Kota Medan, Ir. Wiriya Alrahman, MM, yang hadir mewakili Walikota Medan.