SajianSedap.com - Batik adalah warisan budaya Indonesia yang sangat keren dan disukai oleh banyak orang di seluruh dunia.
Keunikan motif dan teknik pewarnaan yang rumit menjadikan batik sebagai salah satu seni tekstil paling indah dan dihormati di dunia.
Bahan kain yang digunakan dalam pembuatan batik, seperti katun atau sutra, seringkali nyaman dipakai dalam iklim tropis Indonesia dan memberikan kesejukan.
Keunikan pakaian batik membuatnya cocok untuk berbagai acara, dari acara formal hingga sehari-hari.
Itu bisa berupa baju, celana, kain rok, blus, blazer, hingga selendang yang memperindah penampilan.
Meski cukup indah, pakaian batik mudah sekali luntur karena pewarnaan tradisional yang digunakan dalam pembuatannya.
Proses pewarnaan batik tradisional melibatkan pemberian warna pada kain dengan tangan atau teknik celup manual.
Karena hal itu penting untuk tahu cara perawatan pakaian batik yang benar, terutama proses pencuciannya.
Anda tak bisa sembarangan menggunakan deterjen dan alangkah baiknya untuk menerapkan tips pencucian batik seperti berikut ini.
Lihat berikut ini cara tepat dan benar mencuci pakaian batik.
Cara Mencuci Pakaian Batik yang Benar
Berikut ini cara mencuci kain batik agar tidak gampang luntur dan warnanya selalu terjaga.
1. Tidak dicuci dengan mesin
Mesin cuci tidak direkomendasikan untuk mencuci kain batik tulis. Jika kain diputar di dalam mesin cuci, serat kain akan tertarik dan berkerut.
Lebih baik kita mencuci kain batik tulis dengan tangan. Usahakan agar tidak menggunakan sikat agar warna dan motif kain batik tulis tidak luntur atau memudar.
2. Menggunakan lerak atau deterjen ringan
Buah lerak adalah salah satu tumbuhan yang memiliki biji dengan manfaat sebagai deterjen tradisional. Buah ini dianggap sebagai material paling sesuai untuk menjaga kualitas warna batik.
Caranya, rendam buah lerak di dalam air hangat lalu remas sampai mengeluarkan busa.
Tambahkan air secukupnya sebelum kita mencuci batik. Aroma buah lerak diyakini mampu mencegah munculnya hewan kecil yang dapat merusak kain.
3. Menggunakan sampo rambut
Jika kita sulit menemukan buah lerak, bisa mencuci batik tulis dengan sampo rambut.
Larutkan sampo di air sampai tidak ada bagian yang mengental, kemudian gunakan larutan tersebut untuk merendam kain batik.
4. Bersihkan noda dengan kulit jeruk
Terdapat noda di kain batik tulis? Tenang, kamu bisa menghilangkan noda tersebut dengan sabun mandi atau kulit jeruk.
Oleskan sabun mandi atau kulit jeruk di bagian kain yang ternoda sampai menghilang. Kemudian, bilas bagian kain dengan air hangat.
5. Tidak memeras kain
Cucilah kain batik tulis secara lembut, dengan tangan dan dikucek sebentar.
Jangan memeras kain batik tulis untuk membuat kain kering, sebab serat kain dapat berkerut dan rusak.
6. Dianginkan
Begitu kain batik tulis selesai dicuci, keringkan kain dengan cara dianginkan.
Alangkah baiknya kita tidak menjemur kain batik tulis di bawah sinar matahari langsung, karena dapat menyebabkan warna batik cepat memudar.
Hindari pula menggunakan mesin pengering di mesin cuci untuk mengeringkan batik tulis. Cara ini justru membuat kain batik mengkerut dan mengecil.
7. Tidak langsung disetrika
Tidak usah menyetrika kain batik tulis secara langsung usai dijemur.
Jika kain kusut, semprotkan sedikit air di atas kain dan letakkan alas atau selembar kain tipis di atas permukaan kain tersebut, baru kita bisa menyetrika.
Hal ini bertujuan agar kain tidak terpapar panas berlebih dari setrika. Cara ini sudah dilakukan para nenek moyang kita sejak dulu.
8. Tidak menggunakan pewangi
Pewangi setrika atau parfum adalah senyawa kimia yang bersifat keras.
Jika kain batik tulis terpapar senyawa berbahan keras ini, maka akan terdapat bekas noda di permukaan kain yang sulit dihilangkan. Serat dan warna kain juga rentan rusak.
Untuk membuat kain batik tulis beraroma harum, kita bisa melapisi permukaan kain dengan koran atau alas tipis, baru semprotkan pewangi atau pelembut pakaian di koran tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cegah Luntur, Begini Mencuci dan Menyetrika Kain Batik Tulis