Enak Sih, Tapi Ibu-ibu yang Sering Kasih Abon ke Anaknya Mending Dikurangi Mulai Sekarang, Efeknya Bisa Bahaya

By Idam Rosyda, Jumat, 22 September 2023 | 16:25 WIB
fakta soal abon ()

SajianSedap.com - Abon merupakan salah satu hidangan dari daging yang cukup populer.

Biasanya abon sendiri serng dikonsumsi sebagai lauk tambahan pendamping nasi.

Sepiring nasi hangat dengan taburan abon tentu sangat nikmat bukan?

Beberapa ibu-ibu yang memiliki balita juga kerap memberikan abon ini sebagai lauk sata makan.

Namun bagi Anda yang sering atau bahkan hobi menyantap abon, nampaknya harus berpikir dua kali.

Dibalik kenikmatannya ada bahaya yang mengintai.

Tentunya bukan tanpa sebab yang mendasar.

Efek Samping Terlalu Banyak Makan Abon Sapi

Seorang ahli gizi memberikan paparan mengenai efek buruk jika terlalu banyak mengonsumsi abon.

Lantas seperti apa efek terllau banyak makan abon ini?

Djoko Sutopo, seorang ahli gizi yang tinggal di Gorontalo, menuliskan argumennya tentang abon ini di grup Facebook Gerakan Sadar Gizi.

Menurutnya, pengolahan abon dengan menggunakan suhu tinggi akan menyebabkan "reaksi pencoklatan" sehingga protein menjadi rusak dan susah/tidak dapat dicerna.

Baca Juga: Kasih Tahu Pembantu Sekarang, Jangan Beli 5 Buah ini Kalau Ada yang Idap Diabetes di Rumah, Bukannya Sehat Malah Tambah Parah!

"Makanan yang tidak dapat dicerna tentu tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber zat gizi dan hanya menjadi sampah. Jadi Abon sebaiknya hanya digunakan sebagai penyedap, bukan sumber zat gizi," kata Djoko Sutopo dikutip dari Tribunews.com

Menurutnya, pengolahan makanan terutama penggunaan suhu tinggi dapat menyebabkan kerusakan zat gizi baik jumlah maupun mutunya.

Yang paling mudah rusak adalah vitamin, terutama vitamin larut-air.

Penggunaan panas yang tidak terlalu tinggi dapat meningkatkan mutu/nilai gizi terutama protein.

Contoh bahan makanan yang akan berigizi jika dipanaskan dengan suhu panas yang tepat adalah telur.

Abon sapi menjadi salah satu oleh-oleh dari Kupang yang wajib dibawa

Telur yang dimasak lebih baik daripada telur mentah.

Selain itu kacang-kacangan yang dimasak lebih baik daripada kacang mentah karena senyawa-senyawa penghambat enzim protease menjadi in-aktif.

Tetapi penggunaan suhu tinggi misalnya digoreng sampai kering, dipanggang, dibakar itu merusak nilai gizi protein (bukan kadarnya) karena terjadi polimerisasi, ikatan kompleks, ikatan silang sehingga enzim yang ada di perut manusia tidak mampu mencerna.

Tidak ada bahan makanan satupun yang bermanfaat bagi manusia kalau tidak dapat dicerna dan diserap.

Jadi semua bahan makanan yang menjadi coklat atau terbakar karena suhu tinggi adalah rusak, contoh: ikan yang digoreng sampai kering, kerak nasi goreng, kerak roti, kerak mata sapi, daging sate yang terbakar.

 Baca Juga: Sering Nemu, Apakah Darah pada Telur Ayam Bahaya Jika Termakan? Begini Jawaban dari Ahli

Lalu berapa banyak yang dapat dimanfaatkan? Ya dilihat berapa banyak yang jadi coklat dan kering.

Kalau abon kan semuanya jadi coklat. Lalu apa masih boleh dimakan?

"Ya boleh, bukan sebagai sumber protein tetapi sebagai teman nasi asalkan tidak terlalu sering karena ada laporan bahwa protein yang terbakar dapat berubah sifat potensial bersifat "karsinogenik, jelasnya.

Karsinoneik sendiri dikutip dari Kemkes.go.id adalah aat-zat yang dapat menyebabkan penyakit Kanker.

Sehingga tentu saja jika Anda terlalu berlebihan mengonsumsi abon maka dampaknya bisa membahayakan nyawa.

Nah sekarang sudah tahu kan.

Sekali lagi informasi ini bukan untuk menakuti.

Namun ada baiknya tidak mengonsumsi abon berlebihan.

terutama para orangtua yang kera memberikan abon sebagai bahan tambahan atau lauk makan.

Semoga informasi ini bermanfaat Sase Lovers!

Baca Juga: Jangan Makan Nangka Dulu Kalu Punya 6 Kondisi Ini, Efeknya Bisa Bahaya, Tolong Hati-hati