2 Ciri-ciri Martabak yang Harus DIJAUHI, Nikmatnya Lama-lama Bisa Jerumuskan Kita ke Rumah Sakit

By Ulfa, Minggu, 8 Oktober 2023 | 19:40 WIB
Makan martabak dengan dua topping ini tak baik untuk kesehatan kalau dimakan keseringan (foto ilustrasi) (Kompas)

Margarin merupakan salah satu sumber lemak trans yang paling umum digunakan, terutama pada pembuatan martabak manis.

Pengolesan margarin yang tidak tanggung-tanggung pada martabak manis membuat makanan ini sebaiknya diwaspadai sebagai salah satu pemicu penyakit.

2. Extra Margarin

Percaya atau tidak, kini banyak gerai martabak yang menyediakan extra margarin atau wisjman untuk pelanggannya, lo. 

Bahkan, penggemarnya pun bukan main banyaknya.

Soalnya, makin banyak penggunaan margarin, martabak jadi makin berlemak dan juicy.

Masyarakat Indonesia soalnya tak suka makan martabak yang terasa kering di mulut.

Padahal, margarin sangat tinggi kandungan lemak jenuhnya.

Pengolesan margarin yang tidak tanggung-tanggung pada martabak manis membuat makanan ini sebaiknya diwaspadai sebagai salah satu pemicu penyakit.

Melansir Health Line, konsumsi makanan sumber lemak jenuh dan lemak trans seperti martabak memang tidak secara langsung membuat kadar gula darah melonjak.

Tapi, makanan jenis ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan menyebabkan resistensi insulin, sehingga meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2.

Kita pun terancam aneka penyakit seperti serangan jantung sampai stroke dan diabetes, lo.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "15 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dimakan Berlebihan".

Baca Juga: 2 Ciri-ciri Kerupuk Kulit Sapi Asli, Saat Digigit Bakal Terasa Seperti Ini, Jangan Sampai Keliru Beli