SajianSedap.com - Kejadian kecipratan minyak saat memasak adalah sesuatu yang cukup umum terjadi di dapur.
Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti suhu minyak yang terlalu tinggi, kelembaban pada bahan makanan yang dimasak, atau pemilihan peralatan yang tidak sesuai.
Kecipratan minyak saat memasak ini bisa menyebabkan kulit terbakar, dan ini adalah situasi yang tidak nyaman dan berpotensi berbahaya.
Untuk kondisi kecipratan yang parah, kulit biasanya akan melepuh yang dalam beberapa hari akan menggelembung.
Gelembung ini bisa berisi lendir atau cairan inflamasi yang kemudian meletus dan meninggalkan bekas.
Selama ini, penanganan kulit terkena minyak panas biasanya dioles dengan pasta gigi yang disebut bisa cepat kering.
Namun, faktanya pasta gigi atau odol kalau dipakai (dioles) ke luka bakar akan berbahaya. Luka bakar itu panas, jika dikasih odol maka panasnya (luka bakar) akan terperangkap.
Pemakaian bahan-bahan yang tidak semestinya digunakan untuk luka bakar justru dapat memperburuk luka, meningkatkan kemungkinan infeksi, dan menimbulkan jaringan parut seperti keloid.
Untuk itu ketahui cara penanganan segera pada luka bakar akibat kecipratan minyak panas agar tak semakin parah ataupun memperburuk luka.
Anda hanya membutuhkan bahan-bahan dapur ini yang pasti ada di rak Anda.
Bahan Alami untuk Mengobati Luka Bakar
Dikutip dari Draxe dan The Healthy, berikut macam obat alami untuk mengobati luka bakar:
1. Air dingin
Obat alami untuk luka bakar sebagai pertolongan pertama yang sederhana adalah dengan menggunakan air dingin.
Taruh kulit yang terbakar di bawah air yang mengalir atau menggunakan kompres air dingin selama 5 menit.
2. Lidah buaya
Lidah buaya adalah herbal yang paling terkenal sebagai obat alami untuk mengobati luka bakar.
Obat alami ini bisa menghentikan rasa sakit dan peradangan, mengurangi pembengkakan, serta merangsang pertumbuhan dan perbaikan kulit terbakar.
3. Cuka
Cuka putih mengandung asam asetat, komponen aspirin yang dapat membantu meredakan nyeri, gatal, dan radang luka bakar.
Bahan ini juga merupakan antiseptik dan astringen, yang bisa mencegah luka Anda dari infeksi.
Cuka yang memiliki sifat bisa menarik panas dari luka bakar, membantu menghilangkan rasa sakit secara alami.
Cara menggunakan obat alami ini yaitu dengan rendam handuk kecil atau kapas dalam cuka yang diencerkan untuk dioleskan ke luka bakar.
4. Minyak kelapa
Minyak kelapa memiliki manfaat sebagai obat alami luka bakar karena sumber vitamin E. Kandungan vitamin E adalah penyembuh luka kulit yang sangat baik.
Selain itu, mengandung asam lemak yang anti jamur dan anti bakteri, yang membantu menjaga luka bakar Anda tidak terinfeksi.
Jika lepuh meninggalkan bekas pada kulit Anda, Anda bisa menambahkan jus lemon ke minyak kelapa sebelum memijatnya ke bekas luka itu.
Sifat asam jus lemon akan membantu meringankan bekas luka, sementara minyak kelapa membantu menyembuhkannya.
5. Susu murni
Susu bisa menjadi obat alami untuk mengobati luka bakar karena kandungan lemak dan protein bisa menenangkan dan mempercepat penyembuhan kondisi kulit yang terbakar.
Rendam luka bakar dalam susu selama 15 menit agar cepat sembuh. Yoghurt dari susu murni juga dapat membantu mendinginkan dan melembabkan kulit kering Anda.
Harap ekstra hati-hati saat menggoreng
Percikan minyak dapat terjadi karena adanya tetesan air yang bersentuhan dengan minyak.
Tetesan air dapat menghasilkan uap panas berlapis minyak yang kita kenal sebagai percikan minyak.
Pastikan semua bahan makanan kamu dalam keadaan kering dan tidak lembab sebelum digoreng. Kamu dapat mengeringkannya dengan tisu.
Lalu letakkan makanan yang akan digoreng secara perlahan ke dalam minyak panas. Jangan pernah meletakkan makanan dari ketinggian.
Gunakan minyak secukupnya saja dan tidak terlalu banyak karena minyak dapat mengembang ketika suhu panas.
Jangan pernah mengisi minyak ke dalam panci lebih dari dua per tiga penuh karena kalau berlebihan dapat menyebabkan minyak muncrat keluar panci.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 10 Obat Alami untuk Luka Bakar Sebagai Pertolongan Pertama