3. Menggunakan pelembut pakaian untuk mencuci handuk
Jika Anda ingin handuk tetap lembut, hindari penggunaan pelembut pakaian.
Agar handuk terlihat dan terasa lembut dan bersih, cukup gunakan deterjen saat mencuci handuk, tutur Wakil Editor (Digital) Homes & Gardens Jennifer Ebert.
Jika tidak, Anda dapat berakhir dengan penumpukan produk di dalam serat, membuat handuk menjadi kasar dan kurang menyerap, imbuh dia.
Lebih banyak belum tentu lebih banyak dalam hal deterjen.
Jika Anda menggunakan terlalu banyak deterjen, dapat membuat handuk terasa kaku dan menimbulkan gatal.
4. Mencampur produk pembersih kamar mandi
Ada banyak video daring yang menampilkan berbagai cara untuk membuka sumbatan saluran air dan sebagainya, tetapi sangat penting untuk melakukannya dengan hati-hati, terutama jika berurusan dengan bahan kimia yang kuat.
Banyak dari kita memiliki pemutih dan cuka sebagai bagian dari persediaan pembersih kita, dan bila digunakan secara terpisah, keduanya adalah bahan pembersih yang ampuh untuk mendisinfeksi dan menghilangkan kotoran.
Namun, jika Anda mencampurnya, itu akan menghasilkan gas klorin yang berpotensi mematikan.
5. Menggunakan baby oil untuk membersihkan keran dan shower
Beberapa penggemar kebersihan menyarankan untuk menggunakan baby oil untuk membersihkan keran.
Elizabeth Grace, seorang desainer interior dan pakar rumah di Dream Home Making bukanlah pendukung tips ini dan merekomendasikan untuk menggunakan baby oil untuk tujuan aslinya.
Menggunakan baby oil untuk menghilangkan kerak air dari keran dan kepala shower tidak berhasil, tutur Grace.
Baby oil mungkin tidak cukup kuat untuk menghilangkan noda air sadah, dan juga dapat meninggalkan residu pada perlengkapan.
Sebagai gantinya, cobalah baking soda dan air perasan lemon untuk membuat pasta untuk membersihkan noda membandel.
Baca Juga: Cuma 3 Bahan, Cara Mudah Mengatasi Lantai Kamar Mandi Licin, Enggak Khawatir Kepleset Lagi