SajianSedap.com - Bagi masyarakat orang Indonesia, mengonsumsi makanan halal dan non halal kerap jadi perbincangan.
Bahkan masih banyak restoran yang belum memasang logo HALAL di depan restoran.
Masyarakat masih banyak yang belum tahu akan nama lain dari daging non halal.
Hal ini berbeda jika sudah disebut langsung pada nama restoran ataupun pada menu di restoran tersebut.
Maka tak ada salahnya mengenal istilah atau nama lain dari daging babi yang selama ini banyak orang sudah tertipu.
Terutama yang sering berkelana ke luar negeri dan sulit menemukan restoran Halal.
10 Nama Daging Non Halal yang Wajib Orang Tahu
Saselovers, kebanyakan olahan daging babi yang masuk restoran tidak gamblang diberi label "daging babi".
Hal ini karena kebanyakan restoran menggunakan olahan turunan dari daging babi tersebut.
Memang, restoran wajib memberikan label non-halal di dalam menu untuk makanan mengandung daging babi.
Namun untuk berjaga-jaga yuk ketahui istilah dan nama lain daging babi yang kerap beredar di Indonesia.
Salah satunya bahkan bisa membuat siapa saja terkecoh dengan namanya.
Baca Juga: Apakah Cuka Apel Halal untuk Dikonsumsi? Begini Penjelasan MUI
1. Lapchiong: sosi babi beku. Terbuat dari lemak babi yang dikeringkan.
2. Bacon: daging babi asap pipih. Biasanya untuk masakan Barat.
3. Sekba: Sup manis yang berisi jeroan babi, seperti babat, usus, dan hati babi.
4. Lard: lemak babi berwarna putih
5. Char Siu: Babi panggang merah. Populer di daerah Kanton.
6. Bakut/baikwat: Iga babi. Biasanya dibuat untuk sup.
7. B2: Daging babi secara keseluruhan, terlepas dari bagian dagingnya.
8. Samcan: perut babi. Samcan merupakan bagian terbaik dari daging babi.
9. Ham: Di restoran barat, ham merujuk pada paha babi.
10. Porcine: istilah obat yang salah satu bahan bakunya berasal dari babi.
Menurut Halalin.co, sekilas daging sapi dan daging babi tampak serupa.
Baca Juga: Gampang! Cara Cek Keaslian Sertifikat Halal Bisa Melalui 3 Langkah Ini, Gak Bakal Kena Tipu lagi
Tapi ada beberapa perbedaan daging sapi dan daging babi.
Warna Daging
Yang pertama dimulai dari warna daging sapi dan babi.
Daging babi memiliki warna merah lebih pucat dari daging sapi, yaitu merah tua dan kental.
Warna babi juga lebih menyerupai daging ayam.
Serat
Daging sapi memiliki serat yang terlihat padat dengan garis serat yang terlihat jelas.
Serat pada daging sapi juga terlihat lebih kasar dan rapat.
Ini berbeda dengan babi yang memiliki serat lebih halus dan kurang padat satu sama lain.
Lemak
Perbedaan lemak terdapat pada tingkat kekenyalannya.
Daging babi memiliki tekstur lemak yang tebal namun lembut sehingga membuatnya lebih elastis.
Sedangkan lemak sapi lebih kaku, tebal, dan padat.
Selain itu, lemak babi akan terasa sangat basah dan sulit dikeluarkan dari dagingnya.
Sedangkan pada daging sapi, lemaknya sedikit lebih kering dan berserat.
Tekstur
Daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan lebih padat daripada daging babi, yang lembek dan mudah melar.
Bahkan dengan memegangnya, Anda harus bisa merasakan perbedaannya.
Tekstur daging sapi akan terasa sangat kenyal, sedangkan daging babi akan terasa lebih empuk.
Aroma
Aroma adalah salah satu senjata paling ampuh untuk membedakan daging sapi dan babi.
Daging babi hadir dengan aroma amis yang khas, berbeda dengan daging sapi yang lebih tengik dan pekat.
Itu dia 5 cara membedakan daging sapi dan daging babi.
Baca Juga: Guresu Dining Jadi Restoran Sushi Bertema Omakase Pertama Di Indonesia yang Bersertifikat Halal