Bukan Buat Gaya-gayaan, Ternyata ini Alasan Pemilik Sate Klathak Lebih Memilih Pakai Besi Ketimbang Tusuk Sate dari Bambu

By Raka, Senin, 6 November 2023 | 13:10 WIB
Sejarah di balik penggunaan besi untuk tusuk sate klathak (Tribunewswiki)

Keunikan lain yang ada di sate klatak adalah bumbu yang digunakan.

Jika sate daging umumnya dibumbui dengan aneka rempah, sate klatak hanya diberi garam dan sedikit ketumbar.

Sate klatak biasanya disajikan bersama dengan nasi, kuah gulai atau kecap dan potongan cabai rawit.

Terkait dengan penamaan klathak, baru diberikan saat Pak Bari yang meneruskan usaha kuliner tersebut sejak tahun 1992.

Berawal dari kebiasaan bapak tiga orang anak tersebut mencari biji melinjo untuk dijual sebagai tambahan uang saku di sela-sela membantu berjualan sate.

Saat sedang membakar sate, Pak Bari iseng ikut membakar biji melinjo, dan bagi orang Yogyakarta, isi melinjo juga disebut dengan klathak.

Dari situlah ide penamaan sate klathak muncul.

Citarasa sate klathak berbeda dari kebanyakan sate.

Meskipun cuma diolah menggunakan garam, tetapi hal tersebut menciptakan rasa yang begitu gurih dan daging kambingnya pun terasa begitu empuk.

Satu porsi sate klathak berisikan dua tusuk sate, dan disajikan dengan kuah gulai yang semakin menambah nikmat menyantap sajian satu ini.

Tidak hanya menyediakan sate klathak, di warung yang setiap harinya buka dari jam 18.30 hingga 02.00 dinihari tersebut juga menyediakan sate bumbu, tongseng, gulai, dan kicik balungan.

Baca Juga: Resep Sate Sosis Gulung, Menu Sarapan Unik yang Pasti Disuka Anak-Anak