Di Sumatera Barat disebut kincuang atau sambuang.
Sementara orang Bali menyebutnya kecicang dan kecombrang muda disebut bongkot, yang banyak digunakan sebagai campuran sambal matah.
Orang Malaysia menyebutnya siantan dan orang Thailand menyebutnya daalaa.
Terlepas dari penyebutannya, Sase Lovers ingin mengetahu cara mengolah kecombrang?
Sejumlah masakan tradisional Nusantara banyak yang menambahkan bunga kecombrang sebagai bumbu rempah aromatic yang menghadirkan aroma unik menggugah selera.
Seperti sambal, bumbu rujak, laksa, aneka tumisan, gulai, hingga arsik ikan mas.
Bunga kecombrang biasanya diolah dengan cara diiris halus atau dipotong-potong lalu dimasukkan ke dalam masakan.
Di Jawa Tengah, bunga kecombrang juga kerap dikukus begitu saja sebagai bahan pecel sayur lalu disiram sambal kacang.
Bila setelah masak bunga kecombrang masih tersisa, kita tentu harus menyimpannya.
Bungkus dahulu dengan kertas lalu kemas di dalam plastik kedap udara.
Simpan di dalam lemari es.
Bunga kecombrang memiliki aroma yang kuat, maka dengan dibungkus aromanya tak akan bercampur dengan aroma bahan lain.
Sebaiknya bunga kecombrang tak disimpan terlalu lama dan lebih baik digunakan ketika masih segar.
Selamat mengolah bung kecombrang, Sase Lovers!
Baca Juga: Resep Sapi Masak Kuah Kecombrang, Ide Menu Idul Adha Simple yang Rasanya Enak Banget