Bukan Makanan Sembarangan, Ini Filosofi di Balik Sate Lilit Khas Bali

By Idam Rosyda, Minggu, 17 Desember 2023 | 11:40 WIB
sejarah sate lilit khas bali (Arsip Plataran Canggu Bali Resort & Spa)

SajianSedap.com - Bali salah satu pulau dengan segala keunikannya.

Selain sebagai salah satu pusat agama Hindu, pulau Bali menjadi salah satu destinasi wisata yang selalu ramai sepanjang tahun.

Bentang alam dari laut hingga pegunungan pun bisa Anda nikmati.

Selain itu banyak pilihan makanan khas Bali yang bisa Anda cicipi saat wisata kuliner.

Salah satu makanan khas Bali yang bisa Anda nikmati adalah sate lilit.

Makanan satu ini memang cukup populer dikenal tidak hanya di Bali namun juga di berbagai wilayah.

Jika di Bali sate lilit ini biasanya dibuat dari babi atau ikan, makan varian dari daging ayam dan daging sapi di berbagai wilayah pun bisa menjadi pilihan.

Sejarah Sate Lilit

Ini adalah bentuk akulturasi budaya dari berbagai wilayah terhadap makanan khas Bali ini.

Namun selain itu, ternyata sate lilit juga memiliki sejarah panjang.

Melansir dari Tribun Wiki, awalnya, Sate Lilit adalah hidangan khas daerah Klungkung.

Seiring berjalannya waktu, Sate Lilit mulai tersebar ke segala penjuru Bali seperti Denpasar, Badung, dan Gianyar.

Baca Juga: Siap-siap Tergoda dengan Cantiknya Chiles En Nogada Hidangan Spesial Khas Meksiko

Sate termasuk salah satu hidangan wajib dalam upacara Galungan.

Terdapat sembilan macam sate yang disebut penawasangan, yakni simbol dari sembilan penjuru mata angin.

Namun, ada juga yang percaya bahwa penawasangan adalah simbol dari senjata sembilan dewa (Dewata Nawa Sangga).

Sate Lilit merupakan lambang senjata Dewa Brahma yang berupa gada, yakni senjata pemukul berbentuk cembung seperti kubah dengan pangkal lurus sebagai pegangannya.

Konon, senjata ini bermakna perlawanan dan menghancurkan pengaruh jahat.

Dalam persiapan ritual keagamaan, Sate Lilit dibuat dan disusun secara khusus berdasarkan arah mata angin.

Sate Lilit digunakan sebagai sesaji yang biasanya dibuat oleh kaum pria.

Pembuatan Sate Lilit Bali melibatkan banyak orang mulai dari proses penyembelihan hewan, pemotongan daging, mencincang daging, pembubuan, pelilitan, dan pemanggangan.

Biasanya pembuatan sate lilit dilakukan di banjar (balai desa).

Sate Lilit selalu dibuat dalam jumlah banyak atau skala besar, bahkan bisa sampai melibatkan 100 orang pria untuk membuatnya. 

Dari proses yang lebih melibatkan pada pria inilah, sate lilit memiliki makna filosofi yang kuat dalam kehidupan dan kejantanan pria.

Baca Juga: Fakta Menarik Mengenai Asal-usul Sate Klathak, Makanan Khas Bantul yang Sering Jadi Buruan Wisatawan Jika Melancong ke Yogyakarta

Bahkan jika ada pria yang tak bisa membuat Sate Lilit, maka akan dipertanyakan kejantanannya.

Batang atau tusuk sate pada Sate Lilit menggunakan batang serai, batang bambu atau batang kayu seperti biasa.

Istilah "lilit" dalam bahasa Bali dan Indonesia berarti "membungkus", seperti wujud asli Sate Lilit yang memang dililitkan pada tusuk sate.

Dulunya Sate Lilit hanya dibuat dari daging babi dan ikan, namun karena banyak permintaan dan menyesuaikan konsumen yang tak bisa makan daging babi, maka dibuat pula Sate Lilit dari daging sapi, ayam atau ikan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Wiki dengan Judul Sate Lilit

Baca Juga: Bukan Salad Tapi Selat Solo, Ini Dia Fakta Tersembunyi Makanan Khas dari Solo Ini