Sebab, tangyuan memiliki makna simbolis, yakni menekankan filosofi kebaikan dari rasa manis.
Sedangkan ronde yang ada di Indonesia terutama di Pulau Jawa menggunakan jahe yang memiliki cita rasa pedas.
Di samping itu juga ada tambahan gula merah yang tidak dikenal di Tiongkok pada masa lalu.
"Istilah wedang yang artinya minuman panas dalam Bahasa Jawa, tentu sangat berbeda dengan kuah panas manis dalam tangyuan. Kita bisa menyimpulkan sebenarnya wedang ronde di Indonesia ini sudah merupakan akulturasi dan modifikasi dari tangyuan," kata Hasan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tangyuan, Sajian Khas Imlek yang Jadi Cikal Bakal Wedang Ronde