SajianSedap.com - Imlek, atau Tahun Baru Imlek, merupakan perayaan penting dalam budaya Tionghoa yang sarat dengan tradisi dan simbolisme.
Salah satu yang sangat dihargai dalam perayaan ini adalah tradisi menyediakan makanan yang bermakna keberuntungan.
Di meja makan keluarga, kita sering menemukan berbagai hidangan khusus yang dipercayai membawa rezeki dan keberuntungan dalam tahun yang baru.
Beberapa hidangan ini termasuk makanan berat hingga dessert dan buah-buahan.
Melalui persiapan dan konsumsi makanan berarti ini, keluarga Tionghoa merayakan Imlek dengan harapan akan membawa keberuntungan, kesuksesan, dan kebahagiaan sepanjang tahun yang baru.
Tradisi makanan ini memperkaya makna perayaan Imlek dan menguatkan ikatan keluarga dalam suasana kehangatan dan kegembiraan.
Salah satu makanan yang selalu diminati oleh banyak kalangan adalah berbagai kue basahnya sebagai hidangan dessert.
Dalam budaya Tionghoa, camilan manis merupakan lambang kehidupan yang manis. Tak sedikit pula yang percaya bahwa dessert tertentu merupakan simbol keberuntungan dan rezeki yang lancar.
Di Indonesia sendiri ada beberapa jenis kue imlek yang populer, lihat berikut ini:
Kue Basah Khas Imlek Pembawa Keberuntungan
Umumnya, camilan ini disajikan sebagai makanan penutup saat makan malam, serta dihidangkan ketika ada tamu yang datang.
Waktu penyajiannya mulai dari hari raya Imlek tiba hingga perayaan hari ke-15 atau saat Cap Go Meh. Berikut ragam dessert yang kerap disajikan saat tahun baru Imlek.
Baca Juga: Rekomendasi Chinese Food Halal di Jogja yang Bisa Dikunjungi saat Liburan Imlek
1. Kue ku
Kue ku merupakan salah satu kue tradisional masyarakat Tionghoa yang terbuat dari tepung ketan dan berisi kacang hijau.
Kue ini memiliki bentuk yang unik, seperti cangkang kura-kura. Umumnya kue ku berwarna merah terang yang merupakan lambang kemakmuran.
Biasanya kue ku dicetak dengan ukuran gambar atau huruf lambang keberuntungan.
2. Kue keranjang
Kue keranjang diyakini sebagai hidangan yang membawa keberutungan.
Layaknya pisang, kue kue keranjang dapat dimasak menjadi beragam olahan, mulai dari kolak hingga digoreng tepung.
Rasanya yang manis mengibaratkan bahwa seseorang harus berperilaku dan bertutu kata manis supaya dapat saling menguatkan.
Sedang, teksturnya yang lengket memiliki arti sebagai keluarga yang tak terpisahkan.
3. Kue mangkuk
Kue mangkuk ini sebetulnya ialah kue apem, hanya saja di masyarakat Tionghoa apem biasa dibentuk seperti mangkuk.
Kue yang berbahan dasar tepung beras ini umumnya diletakkan di bagian paling atas saat menyusun kue keranjang.
Hidangannya pun dibuat berwarna-warni agar makin kental dengan perayaan Imlek.
Konon, semakin banyak kelopak kue mangkuk yang dimakan, makin beruntung pula kamu di tahun berikutnya.
Baca Juga: 8 Jenis Chinese Food yang Populer di Dunia, dari Kanton Sampai Sichuan, Ini Karakteristiknya
4. Kue bulan (moon cake)
Selain disajikan saat perayaan Festival Musim Gugur, beberapa keluarga Tionghoa juga menyajikan kue bulan saat Tahun Baru Imlek.
Kue ini merupakan salah satu jenis pia yang berbentuk bulan dan berisi pasta pasta kacang merah.
Umumnya kue ini dicetak dengan cetakan aksara Tionghoa yang berarti panjang umur atau harmoni.
5. Kue lapis
Dalam budaya Tionghoa, lapis legit merupakan simbol kemakmuran atau keberuntungan yang berlapis.
Proses pembuatannya yang bertahan melambangkan perjalanan hidup yang terus melangkah.
Setelah matang, kue ini mengeluarkan rasa legit yang mewah. Konon, ini diibaratkan sebagai pencapaian hasil dari hasil periha payah.
6. Kue wajik
Kue tradisional yang terbuat dari beras ketan dan gula merah ini merupakan simbol keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.
Bentuknya yang menyerupai jajaran genjang dan mirip gunung dipercaya sebagai lambang cita-cita.
Harapannya dengan menyantapnya, cita-cita yang diinginkan akan tercapai di tahun baru ini.
Baca Juga: Tradisi Unik Imlek di Jepang, Harus Ada Dua Jenis Makanan Ini