SajianSedap.com - Siapa yang sudah coba milk bun Thailand yang tengah viral?
Saking viralnya, sejumlah toko bahkan harus membuka Pre order pemesanan.
Manis dan lembutnya roti ini memang jadi salah satu alasannya.
Itu semua tak lepas dari bahan baku yang digunakan.
Tapi ada beberapa bahan baku dari roti ini yang kerap membuat pemula pusing.
Mulai dari tepung protein tinggi sampai ragi.
Banyak yang kerap asing dengan nama ragi.
Ragi adalah jamur bersel satu yang berasal dari spesies Saccharomyces cerevisiae.
Makanan favorit bagi ragi adalah gula dan tepung.
Ragi yang dimasukkan dalam adonan roti akan menghasilkan gas karbondioksida (CO2) selama proses fermentasi.
Gas ini akan terperangkap dalam jaringan yang disebut gluten, yang menyebabkan roti mengembang dengan baik.
Baca Juga: Mumpung Lagi Viral! Ini 4 Rekomendasi Tempat Beli Milk Bun Enak di Semarang
Selain berfungsi untuk mengembangkan adonan roti, ragi juga membuat roti memiliki tekstur yang empuk serta rasa yang khas.
Ya, proses fermentasi memang akan membentuk asam dan alkohol yang dapat memengaruhi rasa dari roti.
Mari kita mengenal berbagai ragi untuk roti.
Jenis-jenis Ragi
Berikut jenis-jenis yang banyak digunakan untuk produk bakery.
Ragi Padat atau Compressed Yeast
Ragi padat biasa disebut juga dengan fresh yeast, cream yeast, atau ragi basah.
Ragi jenis ini harus disimpan dalam suhu yang rendah (misalnya di dalam kulkas), untuk menjaga fungsinya sebagai pengembang.
Ragi ini memiliki keunggulan lebih mudah larut saat proses pengadukan adonan, serta memiliki aroma yang tidak diperoleh dari jenis ragi yang lain.
Negara-negara bersuhu dingin paling banyak menggunakan ragi ini untuk membuat roti.
Ragi Kering atau Dry Yeast
Ragi kering disebut juga dry yeast atau instan yeast.
Ragi jenis ini berbentuk butiran halus berwarna cokelat muda dan memiliki aroma yang khas.
Ragi kering adalah ragi yang paling sering kita gunakan untuk membuat roti.
Sebab, kadar air dalam ragi ini sangat rendah sehingga memang sangat cocok dipakai di negara-negara beriklim tropis seperti Indonesia.
Active Dry Yeast
Ada yang menyebutnya dengan ragi koral.
Cirinya adalah memiliki butiran-butiran yang lebih besar jika dibandingkan dengan ragi kering.
Butiran-butirannya mirip sagu mutiara, namun ukurannya sedikit lebih kecil.
Cara menggunakan jenis ragi ini adalah dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air hangat atau air suam kuku selama kira-kira 15 menit.
Setelah larut, ragi ini dapat digunakan.
Setelah mengenal berbagai ragi untuk roti, kini Anda dapat menentukan jenis ragi mana yang akan digunakan.
Baca Juga: Cara Menyimpan Roti Milk Bun Agar Tetap Fluffy dan Tidak Kempes