Asal Usul Kue Bangkit, Kue Kering Lebaran Asli Indonesia Sejak Abad ke-17

By Raka, Kamis, 15 Februari 2024 | 16:20 WIB
Kue Bangkit, salah satu koleksi rasa Nusantara yang sudah ada sejak abad ke-17 (TribunnewsWiki)

SajianSedap.com - Kue kering kerap menjadi santapan wajib saat lebaran tiba.

Tak sedikit yang menjadikan kue ini sebagai hantaran untuk keluarga.

Ada beragam jenis kue kering favorit keluarga.

Sebut saja nastar, sampai kastengel.

Kue-kue ini tak lepas dari peran bangsa asing yang datang ke Indonesia.

Bahkan salah satu kue khas Indonesia juga dipengaruhi akan hal tersebut.

Salah satunya kue Bangkit.

Sejarah dan Asal Usul Kue Bangkit

Bagi masyarakat Riau, kue ini sudah menjadi santapan saat lebaran.

Kehadiran kue ini ternyata sudah ada sejak abad ke-17.

Melansir laman Kemendikbud, asal usul kue kering ini dimulai pada masa Sultan Mahmud Riayat Syah (1761-1812) yang menjadikan sagu sebagai barang dagangan yang menguntungkan di Lingga.

Untuk mempererat hubungan persahabatan, Sultan Mahmud Riayat Syah pernah mengirimkan hadiah delapan ratus kantong sagu kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda P.G. van Overstraten di Batavia.

Baca Juga: Cara Menyimpan Kacang Tanah Kupas untuk Membuat Kue Kacang lebaran

Masyarakat yang berada di pulau Lingga juga memperbanyak penanaman pohon sagu. Memperbanyak penanaman pohon sagu tentunya mengakibatkan bertambah luasnya lahan dan menambah hasil produksi.

Sebagian makanan tradisional yang berbahan sagu oleh ibu-ibu rumah tangga menjadi sumber pendapatan keluarga, salah satunya dengan membuat kue kering.

Kue bangkit merupakan kue kering yang dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga untuk dijual ke warung-warung yang berada di Lingga.

Pada saat hari raya, sebagian masyarakat menjadikan kue bangkit sebagai hidangan makanan kering untuk para tamu.

Proses pembuatan kue bangkit dimulai dengan mencampurkan tepung sagu, gula, dan sedikit garam.

Kemudian, santan kelapa ditambahkan secara bertahap sambil terus diaduk hingga adonan tercampur rata.

Setelah itu, telur juga ditambahkan ke dalam adonan dan diuleni hingga menjadi adonan yang kalis dan mudah dibentuk.

Adonan kemudian dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan, biasanya bulat atau berbentuk bunga.

Setelah dicetak, kue-kue tersebut kemudian dipanggang dalam oven hingga matang dan berwarna keemasan.

Kue bangkit khas Riau memiliki ciri khas tersendiri dalam hal rasa, tekstur, dan aroma.

Rasa yang gurih dan sedikit manis, dengan tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalamnya membuat kue ini begitu digemari.

Baca Juga: Tips Memilih Tepung Sagu Asli untuk Membuat Kue Sagu Keju, Ciri-cirinya Begini

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, kue bangkit khas Riau juga mengalami inovasi dalam hal produksi dan pemasaran.

Banyak produsen kue bangkit yang mengembangkan cara-cara baru dalam pembuatan dan memperluas jangkauan pemasaran mereka, baik secara lokal maupun internasional.

Baca Juga: 3 Cara Membuat Kastengel Bisa Tetap Renyah Sampai Lebaran Tiba, No. 2 Jarang Disadari Ibu-ibu