Ketika garam dan ragi bersaing untuk mendapatkan air, garam menang dan ragi melambat.
Karena sifatnya yang menjaga kelembapan, garam dapat mencegah roti menjadi basi, tetapi garam juga dapat (terutama di lingkungan lembap) menyerap kelembapan dari udara dan membuat roti menjadi lembut dan lembek.
Lantas berapa banyak garam yang digunakan dalam pembuatan roti?
Dalam pembuatan roti, persentase penambahan garam yang dianggap normal berkisar antara 1,8% hingga 2,2% dari jumlah total tepung, tergantung resep dan preferensi pribadi.
Kandungan garam yang rendah dapat menyebabkan roti menjadi hambar, apa pun yang melebihi norma 2,2% kemungkinan besar akan dianggap terlalu asin.
Inggris baru-baru ini mengeluarkan standar baru yaitu 1 gram garam per 100 gram roti panggang akhir atau sekitar 1,5 hingga 1,6% dari jumlah total tepung.
Jadi, alih-alih memberikan persentase garam terhadap tepung, mereka memberikan jumlah garam per 100 gram produk jadi/roti yang sebenarnya.
Apakah ada jenis garam khusus dalam pembuatan roti ini?
Semua garam itu baik, asalkan kristal garamnya cukup halus dan mudah larut.
Banyak hal yang bisa dikatakan tentang berbagai jenis garam, ada yang mengandung zat aditif, ada pula yang memiliki mineral lain selain natrium klorida (NaCl) yang dianggap bermanfaat bagi Anda (seperti garam laut Celtic yang juga lebih rendah natrium).
Anda dapat mengambil keputusan sendiri mengenai manfaat kesehatannya, dari segi rasa, hal itu tidak akan membuat perbedaan besar pada roti Anda.
Karena jumlah garam yang relatif sedikit, akan sangat sulit untuk mendeteksi perbedaan rasa yang halus.
Nah itulah fungsi garam dalam pembuatan roti milk bun.
Baca Juga: Waduh, Yang Mau Jastip Milk Bun Thailand Harus Gigit Jari, Pemilik Kafe Beri Batasan Pembelian