SajianSedap.com - Rendang, salah satu makanan khas dari Minang yang masuk dalam daftar makanan terenak di Indonesia.
Rendang biasanya identik dengan daging sapi.
Makanan satu ini pun masuk dalam daftar makanan tradisional yang bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Dengan proses pemasakan yang lama, rendang memang bisa menjadi makanan untuk stok.
Namun tahukah Anda, jika rendang tak melulu daging loh.
Ternyata ada juga rendang yang terbuat dari kerang.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia pasti asing dengan rendang dari kerang ini.
Rendang Lokan, Rendang dari Kerang yang Rasanya Lamak Bana
Sekadar informasi, melansir dari laman Indonesia.go.id sejarawan Universitas Andalas Padang Gusti Asnan mengatakan, rendang sudah menjadi perbekalan wajib para perantau Minang atau ketika berlayar menuju Malaka abad 16 atau sekitar tahun 1550 silam, seperti disebut dalam sastra Melayu klasik.
Dalam perkembangannya, daging sapi atau kerbau dapat pula digantikan dengan telur, daging ayam dan itik, belut, ikan tongkol atau tenggiri, paru dan hati (bisa sapi, kerbau, atau ayam).
Alam takambang jadi guru, itulah filosofi masyarakat Minangkabau untuk berinteraksi dengan alam.
Alhasil, tak hanya jenis di atas itu yang dapat dijadikan bahan pelengkap rendang.
Baca Juga: Ciri-ciri Kasur Sudah Tak Layak Pakai, Bakal Timbul Risiko ini Kalau Tak Diganti
Urang awak di kawasan pesisir Minangkabau rupanya memilih lokan sebagai pengganti daging sapi atau kerbau.
Selain mudah didapat, asupan makanan berbasis hasil kekayaan muara sungai dan laut telah menjadi keseharian mereka.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lokan didefinisikan sebagai kerang besar yang dapat dimakan dan hidup di lumpur tepi laut.
Masakan berbasis kerang ini biasanya dapat ditemui pada masyarakat Minangkabau yang berdiam di kawasan pesisir.
Bentuk cangkang lokan ini sepintas lebih mirip rumah siput.
Rasa rendang lokan cukup unik, karena rasa gurih rempah dan pedasnya lado atau cabai pada bumbu bergelut kuat dengan manis alami si lokan.
Tak perlu takut akan bau amis, karena bumbu rempah rendang mampu meredamnya.
Asal tahu saja, masakan berbahan lokan ini lebih sehat dari rendang daging.
Karena lokan atau kerang merupakan sumber protein hewani yang lengkap.
Ia mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan untuk membantu metabolisme tubuh.
Asam amino esensial tidak dapat diproduksi oleh tubuh kita, sehingga mutlak harus berasal dari makanan.
Baca Juga: Cara Membedakan Gula Aren dan Gula Jawa, Agar Tidak Salah Pilih saat Membeli
Kadar proteinnya menakjubkan dan mampu terserap oleh tubuh hingga 95 persen. Ia juga kaya kandungan mineral dan vitamin B12.
Satu lagi, kerang juga rendah lemak tidak seperti rendang daging sapi.
Salah satu tempat untuk menikmati rendang lokan ada di Desa Wisata Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman.
Menurut Wali Nagari Ade Candra Saputra, sejak ratusan tahun silam masyarakat setempat sudah mengonsumsi rendang jenis ini.
Untuk seporsi rendang lokan, Anda bisa membelinya seharga Rp75.000.
Tak semua kedai makan di Nagari Ulakan menyediakan masakan jenis ini setiap hari.
Umumnya kuliner ini hanya disajikan ketika ada acara-acara adat atau ketika Lebaran atau dimasak ketika ada pesanan dari kerabat mereka di kota lain.
Akibatnya, rendang lokan pun terbilang langka.
Ditambah lagi, tidak semua masyarakat Sumbar mengenal rendang jenis ini.
"Supaya makin dikenal, kuliner ini turut kami sajikan kepada para pengunjung di kedai makan wilayah ekowisata dan edukasi Green Talao Park," kata Ade seperti dikutip dari website resmi nagari.
Green Talao Park adalah objek wisata petualangan dan bahari unggulan Sumbar di Nagari Ulakan. Upaya itu diakuinya mendapat respons positif.
Apalagi porsinya diperkecil agar rendang dapat dinikmati dengan harga lebih terjangkau dan tak sedikit yang membawanya pulang sebagai oleh-oleh.
Agar makin menarik, cangkang kerang pun kini sudah tidak disertakan lagi dalam masakan rendang lokan.
Sehingga konsumen tak perlu kerepotan saat akan menyantapnya dan tampilan masakan pun semakin bermutu. Kuliner ini akan makin nikmat jika disantap bersama nasi hangat dan ditemani jus buah nipah, minuman sejuk khas Nagari Ulakan.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Nata De Coco Terbaik untuk Menu Buka Puasa Hari Ini