Asal-usul Bubur India, Sajian Khas Buka Puasa di Masjid Pekojan Semarang Selama Ratusan tahun

By Amelia Pertamasari, Sabtu, 23 Maret 2024 | 19:49 WIB
Bubur india di Masjid Jami Pakojan Semarang. (Kompas)

SajianSedap.com - Di Indonesia, setiap daerah memiliki kekhasan dalam hidangan dan makanan yang disajikan selama bulan Ramadan.

Salah satu yang cukup terkenal adalah bubur India yang disajikan di Masjid Jami Pekojan Semarang.

Bubur yang disajikan setiap Bulan Ramadhan itu menjadi makanan favorit warga sekitar.

Tak jarang banyak warga rela antre untuk mendapatkan bubur tersebut.

Warga yang ingin berkunjung dan mencicipi Bubur India bisa datang ke Masjid Jami Pekojan yang berada di Jalan Petolongan Nomor 1 RT 001 RW 004, Kelurahan Purwodinatan Semarang.

Tak perlu khawatir soal biaya, warga dapat mencicipi Bubur India secara gratis di masjid tersebut setiap Ramadhan.

Tradisi ini tak hanya sekedar berbagi makanan di bulan penuh berkah ini, ada filosofi dan makna di baliknya.

Selengkapnya berikut penjelasannya.

Tentang bubur India di Masjid Jami Pekojan

Bubur tersebut terbuat dari bawang merah, bawang putih, bawang prei, pandan, daun salam, dan wortel serta rempah-rempah seperti sereh, kayu manis, jahe dan garam.

Bahan-bahan itu kemudian dicampur dengan beras dimasak dalam panci raksasa, persis di atas tungku kayu yang usianya sudah ratusan tahun.

Selama tiga jam, tiga juru masak tersebut bergantian mengaduk olahan bubur dan mereka bergantian mengatur api di tungku api tradisional ini.

Baca Juga: Bukan Buah, Daerah Di Indonesia Ini Pakai Ikan Untuk Dibuat Rujak

Waktu memasak ini dimulai dari usai sholat Dzuhur hingga adzan Ashar berkumandang. Pengurus Masjid Jami Pekojan, Muhammad Basrin mengatakan, Bubur India menjadi makanan khas setiap Bulan Ramadhan yang dibagikan secara gratis ke warga.

"Ini sudah jadi tradisi," jelasnya saat ditemui kompas.com di lokasi, Selasa (19/3/2024).

Setiap harinya, dia memasak 600 mangkok bubur yang diberikan kepada warga setempat maupun warga yang sengaja datang ke Masjid tersebut.

Dalam sehari, untuk membuat bubur India dapat menghabiskan 20 kilogram beras. Hal itu akan terus dilakukan selama Bulan Ramadhan selesai.

Dia menjelaskan, sampai saat ini resep Bubur India tak pernah berubah. Resep tersebut turun-temurun yang dibawa dari Gujarat.

Tradisi membagikan Bubur India di Masjid Jami Pekojan juga sudah berlangsung ratusan tahun. Hal itu membuat masjid tersebut mempunyai makna tersendiri.

Awal mula tradisi buka puasa bubur India di Masjid Jami Pekojan

Penyajian Bubur India untuk buka puasa sendiri berawal dari kebiasaan para pendiri Masjid Jami Pekojan yang berasal dari Gujarat.

Dahulu, penduduk sekitar menyebut mereka sebagai orang-orang India. Mereka punya kebiasaan mengawali berbuka puasa dengan makan bubur sehingga muncul penyebutan nama Bubur India.

"Nama Bubur India cuma penyebutan saja," pungkasnya.

Pembagian bubur secara gratis tersebut konon menjadi perekat antaretnis di Kampung Pekojan.

Setidaknya ada empat etnis yang hidup wilayah tersebut yaitu Jawa, India, Arab dan China.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berburu Bubur India di Masjid Pakojan Semarang, Kuliner yang Hanya Ada Saat Ramadhan

Baca Juga: Bukan Pisang, Kolak Ayam Jadi Buruan Menu Takjil di Gresik, Cara Buatnya Unik