Cara Simpan Rawon Agar Tahan Lama dan Rasanya Tidak Berubah, Gak Perlu Khawatir Terbuang

By Amelia Pertamasari, Sabtu, 6 April 2024 | 11:17 WIB
Cara simpan rawon agar tetap nikmat untuk sajian lebaran. (Sajian Sedap)

SajianSedap.com - Selain opor dan rendang, hidangan daging lebaran lain yang populer adalah rawon.

Rawon merupakan salah satu hidangan khas Jawa Timur yang sering disajikan selama perayaan Lebaran di Indonesia.

Hidangan ini terdiri dari daging sapi yang dimasak dalam kuah hitam kental yang kaya rempah-rempah, terutama kluwek yang memberikan warna gelap khas pada kuahnya.

Rawon biasanya disajikan dengan nasi putih, telur asin, tauge, daun bawang, dan bawang goreng sebagai pelengkapnya.

Hidangan ini memiliki rasa yang kaya dan gurih, serta aroma rempah yang harum.

Rasanya yang lezat membuat rawon menjadi salah satu hidangan yang sangat dinantikan selama perayaan Lebaran di Indonesia.

Sama seperti jenis hidangan daging lebaran lainnya, rawon dapat disimpan untuk dikonsumsi keesokan harinya.

Selama penyimpanan benar, rawon juga masih bisa disimpan lama hingga enam bulan ke depan setelah dimasak.

Namun dengan catatan, rawon harus disimpan dengan baik. Berikut cara simpan rawon yang bisa Anda ikuti.

Cara Simpan Rawon

Ada empat cara mudah menyimpan rawon yang bisa kamu ikuti, seperti saran dari Executive Chef JW Marriott Surabaya Andri Aryono berikut ini.

Baca Juga: 3 Tips Menyimpan Lontong Agar Tidak Cepat Basi Untuk Sajian Lebaran, Awet Sampai Seminggu

1. Pisahkan daging dan kuah rawon

Jika kamu membuat rawon dalam jumlah banyak, sekitar di atas 10 porsi, Andri menyarankan untuk menyimpannya secara terpisah.

"Saran saya kalau mau disimpan, dipisah dagingnya sama si supnya atau kuahnya karena begitu nanti dipanaskan tidak hancur," jelasnya saat dihubungi.

2. Simpan rawon di dalam wadah kedap udara

Baik daging ataupun kuah rawon, keduanya harus dimasukkan ke dalam wadah kedap udara terpisah agar terhindari dari bakteri.

Khusus untuk porsi rawon yang tidak terlalu banyak, seperti lima hingga enam porsi, sebaiknya dimasukkan ke dalam satu wadah kedap udara yang sama.

3. Masukkan rawon ke kulkas

Tempat menyimpan rawon yang disarankan adalah kulkas.

Jika disimpan dengan suhu kulkas di bawah lima derajat Celsius, rawon bisa tahan hingga tiga hari.

"Di chiller mungkin bisa sampai dua sampai tiga hari karena si keluak itu ada asamnya, dia ada acid," tutur Andri.

4. Simpan rawon di freezer untuk lebih tahan lama

Rawon yang ingin disimpan lama, harus dibekukkan di freezer dengan suhu minus 18 derajat Celsius.

"Kalau di freezer bisa sampai enam bulan," ujar Andri.

Setelah dikeluarkan dari freezer, kamu harus menunggu rawon mencair terlebih dahulu, baru bisa dipanaskan.

"Pas dipanaskan, kuahnya dulu, baru dagingnya masuk. Jadi jangan dari nol (belum mendidih), nanti dia terlalu empuk," jelas Andri.

Baca Juga: Tips Memilh Kluwek untuk Membuat Rawon, Lihat Bagian Ini Sebelum Membeli

Info: Tips Masak Rawon Agar Tidak Bau Langu

Sous Chef Kampi Hotel Surabaya Erick Purwoko mengatakan, bumbu rawon dibuat dari bumbu dasar khas Indonesia pada umumnya.

Erick menyarankan untuk menumis bumbu dasar rawon terlebih dahulu sebelum dihaluskan.

"Kita sangrai (keluak) dengan bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, cabai sampai dia setengah matang atau tercium aromanya," tuturnya.

Menurut Erick, menumis bumbu dasar rawon sebelum dihaluskan dapat mencegah munculnya bau langu pada sajian rawon.

Jika sudah ditumis, bumbu dasar rawon bisa langsung dihaluskan menggunakan blender atau alat giling tradisional, lalu ditumis kembali.

"Di proses penumisan kedua, kita menggunakan empon-empon, daun jeruk, serai, bisa menggunakan lengkuas boleh, tidak juga gapapa, jahe juga boleh, yang penting basicnya kluwek, kalau tidak pakai keluak namanya bukan rawon," jelas Erick.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Cara Simpan Rawon untuk Jadi Stok Makanan yang Tahan Lama

Baca Juga: Cara Simpan Kue Semprong agar Tidak Mudah Melempem dan Renyah Tahan Lama untuk Suguhan Lebaran