Perbedaan Arang Kayu dan Arang Aktif yang Belum Banyak Orang Ketahui, Ini Bedanya

By Idam Rosyda, Selasa, 16 April 2024 | 16:13 WIB
perbedaan arang biasa dan arang aktif (freepik)

Klinik dan rumah sakit sering kali menggunakan arang aktif sebagai penangkal racun yang tertelan, terutama dalam keadaan darurat.

Jadi, jika seseorang telah menelan racun atau toksin, mengonsumsi arang aktif dapat membersihkan sistem dari racun tersebut. Namun hal ini hanya berhasil jika dilakukan dalam waktu 1-4 jam setelah mengonsumsi toksin atau racun dan sebelum racun dicerna.

Arang aktif telah direkomendasikan sebagai pengobatan untuk banyak masalah medis, termasuk gas usus, masalah ginjal, penyakit kulit, dan bahkan pemutihan gigi.

Secara teoritis, arang aktif akan membersihkan racun dan gas yang menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan.

Mungkin karena itulah arang aktif juga direkomendasikan sebagai anti perut kembung.

Arang aktif belum dikonfirmasi secara eksperimental sebagai pengobatan yang efektif untuk banyak masalah ini, namun hal ini masuk akal secara ilmiah.

Selain itu, tidak ada efek samping atau risiko negatif serius yang dikaitkan dengan arang aktif.

Arang aktif berguna sebagai filter, namun arang aktif dapat menyerap begitu banyak kontaminan sehingga tidak ada lagi tempat pengikatan atau pori-pori untuk menyerap zat yang masuk.

Akibatnya, arang aktif dapat kehilangan efektivitasnya setelah digunakan berulang kali dan harus dihasilkan arang aktif yang segar.

Salah satu perbedaan paling signifikan antara arang dan arang aktif adalah porositasnya.

Arang memiliki luas permukaan yang relatif rendah, biasanya sekitar 300-500 meter persegi per gram, sedangkan arang aktif dapat memiliki luas permukaan hingga 1500 meter persegi per gram atau lebih.

Peningkatan luas permukaan ini membuat arang aktif jauh lebih efektif dalam menyerap racun, gas, dan kotoran lain dari lingkungan.