Hal ini membuat tekanan air menjadi lebih tinggi dan lancar sehingga membuat air yang keluar dari keran menjadi lebih kencang.
Namun, ketika toren diletakkan di atas, berat air dalam toren menambah beban pada struktur bangunan.
Hal itu membuat peletakkan toren di atas membutuhkan struktur bangunan yang lebih kuat.
Semakin besar tandon akan semakin berat sehingga membutuhkan penopang yang lebih kokoh.
Selain itu, tekanan air (air dari tanah atau PDAM) harus tinggi agar bisa masuk ke dalam toren air.
Jika tekanan air tidak cukup tinggi, ini memerlukan pompa hisap yang bisa menyedot daya listrik cukup besar.
Toren air yang diletakkan di atas bangunan juga akan membutuhkan pipa distribusi yang lebih banyak.
2. Peletakan toren air di bawah
Peletakan toren di bawah bangunan membuat ketinggian atau tekanan yang bisa dicapai oleh air pastinya terbatas.
Hal ini karena sistem distribusi air yang mengandalkan tekanan dari pompa.
Selain itu, peletakkan toren air di bawah terlihat mencolok dan akan memakan banyak ruang mengingat ukurannya yang besar.
Baca Juga: Cara Cepat Melenyapkan Lumut dari Dalam Toren, Tuang Bahan Dapur Ini Agar Lenyap Selamanya