Tidak heran kalau tamu hotel jijik dengan guling, ya meskipun sudah dicuci tetap saya rasanya tidak higienis.
3. Tamu orientasi turis yang tak mengenal apa itu guling
Turis asing adalah pelanggan hotel yang berasal dari berbagai negara.
Di negara lain tidak ditemui, atau hampir jarang ditemui sesuatu benda bernama guling.
Ada sih bentuk semacam guling tapi untuk landasan leher atau punggung.
4. Tamu yang menginap di hotel biasanya membawa pasangan
Kalau mendengar kata hotel, apa yang kamu bayangkan?
Entah kenapa hotel identik sekali dengan tempat menginap pasangan lawan jenis.
Baik yang sudah menikah atau belum (bule-bule kan kebanyakan sama pacarnya).
Kalau tidak pasangan pun biasanya bersama teman atau keluarga.
Persepsi yang terbangun di hotel adalah tamu membawa pasangan.
Jadi gulingnya buat apa kalau ada ‘guling’ yang bisa dipeluk beneran?
5. Ada Tapi Harus Diminta
Di Indonesia sendiri sebenarnya ada kok hotel yang menyediakan guling di kamar hotel.
Namun ada juga yang punya guling namun menunggu request atau permintaan dari tamu hotel.
Tapi mayoritas tidak punya guling.
Terpaksa kita menjadikan bantal sebagai guling.
Baca Juga: Cuma 3 Menit Menggosok Lutut dengan Baking Soda Setiap Hari, Hasilnya Bikin Semua Terpukau