Serat, khususnya, telah terbukti meningkatkan keteraturan, menstabilkan kadar gula darah, dan meningkatkan kesehatan jantung.
Sementara itu, potasium dapat membantu mengatur tingkat tekanan darah, melindungi dari pengeroposan tulang, dan mengurangi risiko batu ginjal.
Sebuah penelitian tabung reaksi juga menemukan bahwa kulit pisang kaya akan antioksidan, dengan kulit pisang mentah memiliki jumlah antioksidan tertinggi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dapat mengurangi peradangan dan melindungi terhadap kondisi kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Namun perlu diketahui juga ada efek samping yang bisa terjadi.
Pestisida sering digunakan untuk memproduksi pisang konvensional.
Meskipun hal ini tidak terlalu menjadi masalah jika kita hanya memakan buahnya, hal ini mungkin perlu dipertimbangkan saat mengonsumsi kulitnya.
Paparan pestisida telah dikaitkan dengan beberapa dampak buruk pada kesehatan dan dapat meningkatkan risiko kondisi seperti autisme, kanker, tekanan darah tinggi, diabetes, dan demensia.
Namun, badan pengatur seperti Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) secara hati-hati memantau kadar pestisida dalam persediaan makanan untuk mencegah dampak negatif terhadap kesehatan.
Oleh karena itu, kita mungkin ingin memilih pisang organik jika memungkinkan dan mencuci kulitnya hingga bersih sebelum dikonsumsi untuk membantu meminimalkan paparan pestisida.
Banyak orang juga menganggap kulit pisang tidak enak karena rasanya yang pahit dan teksturnya yang keras.
Baca Juga: 5 Manfaat Kulit Pisang daripada Harus Dibuang, No. 1 Bisa Hemat Sabun Cuci Piring
Dalam hal ini, memilih pisang matang dan memasaknya hingga matang dapat membantu meningkatkan rasa dan tekstur, sehingga membuatnya lebih menggugah selera.
Setelah mengetahui manfaat dari mengonsumsi kulit pisang, apakah sase lovers tertarik untuk mengonsumsinya?
Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca Juga: Manis dan Renyahnya Resep Nugget Pisang Bikin Seisi Rumah Jadi Saling Rebutan!