MENGENAL HIDANGAN IMLEK DAN MAKNANYA

By cakkris, Rabu, 11 Februari 2015 | 17:00 WIB
MENGENAL HIDANGAN IMLEK DAN MAKNANYA (cakkris)

Perayaan Imlek semakin meriah saja setiap tahun. Kemeriahan parade naga barongsay serta aneka hidangan khas Imlek selalu ditunggu-tunggu. Imlek sendiri memiliki makna penting bagi harapan di tahun mendatang. Salah satunya dengan penyajian aneka hidangan istimewa yang punya banyak makna simbolis nan penuh pengharapan.

Beberapa sajian khas saat Imlek mungkin sudah Anda kenal. Antara lain kue keranjang, kue mangkok, hingga lontong cap go meh. Setiap menu ini memiliki filosofi masing-masing. Namun ternyata masih banyak hidangan Imlek yang mungkin belum Anda ketahui jenisnya, maupun maknanya. “Jumlahnya bisa lebih dari 50 macam,” ujar Joseph Chen, seorang pakar budaya Tionghoa.

Ketersediaan aneka menu ini, lanjut pria yang akrab disapa Aji ini, juga tergantung tingkat sosial seseorang. Bagi keluarga yang mampu, hidangan Imlek tersaji mewah dan serba lengkap. Namun bagi keluarga menengah atau kekurangan pun tak mempengaruhi makna perayaan Imlek. 

“Yang penting, terdapat hidangan wajib di atas meja dalam perayaan ini meski hanya sekerat daging sekali pun,” imbuhnya. 

Menurutnya, ada beberapa hidangan yang terbilang “harus” tersedia saat Imlek, di antaranya :

1.Cah Rebung

MENGENAL HIDANGAN IMLEK DAN MAKNANYA

Rebung yang diiris kasar ini berasal dari kategori dahan bambu. Struktur bambu yang bertingkat melambangkan harapan yang semakin meningkat di masa yang akan datang. Rebung juga juga merupakan simbol tunas baru. “Lahirnya sebuah harapan baru yang terus menanjak dan membaik adalah simbol dari makna hidangan cah rebung,” jelasnya.

2.Daging Masak Kecap 

MENGENAL HIDANGAN IMLEK DAN MAKNANYA

Sajian ini digolongkan hidangan mewah karena dianggap hadir hanya sekali dalam setahun. Unsur yang harus dipenuhi sajian ini adalah trilogiy cin-oh-ca. “Cin” berarti daging babi yang dimasak kecap. Umumnya, masyarakat Tionghoa memilih daging babi karena hewan ini merupakan simbol kemakmuran. Sementara “Oh”  berarti ayam masak taoco yang merepresentasikan simbol pengharapan dan kehidupan yang makmur. Masakan ini umumnya berwarna kecokelatan karena pengaruh taoco. “Warna ini melambangkan unsur tanah yang bermakna awal kehidupan,” jelasnya. 

Unsur “ca” umumnya sajian dari rebung. Sajian tunas bambu ini, seperti telah diungkapkan, melambangkan pengharapan yang bertingkat, dan juga harapan baru. Ca rebung biasanya juga dimasak dengan kecap. 

3.Samseng.

MENGENAL HIDANGAN IMLEK DAN MAKNANYA

Kata “samseng” diambil dari dialek Hokkian dengan kata asli “s?n sh?ng” yang berarti ‘tiga binatang kurban’. Ketiga hewan yangd igunakan harus mewakili lambang darat, air, dan udara. Ketiga unsur alam ini dipercaya sebagai bentuk penghormatan pada alam semesta yang sudah melimpahkan kebutuhan pangan sepanjang satu tahun. Hewan darat diwakili oleh babi, udara biasanya dipilih ayam, sementara hewan laut bisa diwakili kepiting atau ikan. Bagi keluarga yang cukup berada, sajian babi disajikan utuh dari kepala hingga ekor. “Namun jika terlalu mahal harganya, sekerat daging pun tak masalah,” ujarnya. 

Sedangkan untuk hewan berunsur, ayam juga bisa digantikan telur. Sementara untuk hewan laut, lanjutnya, sebaiknya menggunakan kepiting atau ikan, kecuali udang. “Unsur laut diwakili ikan dan kepiting karena merupakan simbol jaman yang serba sulit, sehingga maknanya agar kita selalu ingat  masa lampau,” imbuhnya.

Ketiga sajian samseng umumnya tidak diolah secara rumit. Seperti ayam, daging,  ikan atau kepiting olahannya cukup direbus saja. Khusus ikan, bisa dimasak pindang. Olahan rebus merupakan simbok kesederhanaan dan penuh syukur. 

Sedangkan olahan pindang menjadi simbol masa lalu yang serba sulit. “Sehingga cara pengawetan alami dalam pemahaman agar hidup serba hemat terwakili melalui olahan dengan cara dipindang tadi,” urai Aji. 

Baca Juga:

Perlambang Kue Imlek