Sayuran Akar Jepang yang Eksotis

By dina, Minggu, 18 September 2016 | 17:00 WIB
Sayuran Akar Jepang yang Eksotis (dina)

      SajianSedap.com – Ada beraneka ragam sayuran akar khas Jepang. Tidak hanya dimasak dan langsung dimakan. Sayuran ini juga dapat diolah menjadi berbagai produk turunan mulai dari tepung, camilan, keripik, bahkan jeli.

      Apa saja, ya, berbagai sayuran akar khas Jepang itu? Yuk, kita simak.

Gobo     

      Gobo, atau burdock’s root dalam bahasa Inggris, berbentuk seperti tongkat. Panjang umbi gobo ini bisa mencapai 1 meter. Teksturnya sangat renyah dengan rasa yang manis dan aroma yang sedikit tajam. Masakan yang paling terkenal dari sayuran akar ini adalah kinpira gobo, yaitu campuran akar gobo dan wortel yang dimasak bersama kecap asin, gula, sake atau mirin, dan minyak wijen.

Akar Teratai

      Akar teratai adalah sebenarnya bukan akar sejati, melainkan rhizoma dari teratai. Ketika dibelah, akan terlihat penampang yang berbentuk bulat dengan lubang-lubang besar. Teksturnya lentur dan renyah. Akar teratai biasa diolah menjadi acar dengan cuka beras, gula, cabai, dan bawang putih. Tak jarang pula ditumis dengan sayuran lainnya.

Nagaimo

       Nagaimo mirip dengan gembili, umbi khas Indonesia. Umbi ini merupakan satu-satunya umbi Jepang yang dapat dimakan mentah walau harus direndam di cairan asam terlebih dahulu. Nagaimo juga biasa diparut dan dijadikan pasta yang berguna untuk mengentalkan makanan.

Konnyaku

      Konnyaku sudah terkenal di Indonesia sebagai bahan untuk membuat jeli.  Ini adalah umbi dari sejenis tanaman bunga bangkai. Konnyaku diolah dengan cara dihaluskan dan dikeringkan. Hasilnya adalah tepung yang bertekstur seperti gelatin ketika dimasak dengan air. Jangan salah, Indonesia juga punya tanaman konnyaku sendiri yang disebut suweg. Sayang umbi ini belum dibudidayakan.

Daikon

      Daikon adalah sejenis lobak putih yang renyah dan berair. Daikon biasa diolah menjadi acar. Umbi ini juga diparut dan diolah menjadi pengental saus ponzu (saus kecap asin dan air jeruk). Selain itu, ia diawetkan dengan cara mendehidrasinya agar dapat dinikmati sepanjang tahun.