Susu Sapi Vs. Susu Kedelai, Mana Yang Lebih Sehat Bagi Tubuh?

By Virny Apriliyanty, Kamis, 5 April 2018 | 04:42 WIB
Susu Sapi VS Susu Kedelai, Mana Yang Lebih Sehat Bagi Tubuh? (Virny Apriliyanty)

SajianSedap.com - Susu sapi dan susu kedelai adalah dua jenis susu yang paling lazim di konsumsi di Indonesia.

Kedunya sebenarnya punya nutrisi yang hampir sama, hanya berbeda sumbernya saja.

Lalu mana yang terbaik? Susu sapi atau susu kedelai? 

Susu sapi sebenarnya jauh lebih tenar karena sudah lebih dulu ada dan lebih mudah dikreasikan jadi aneka rasa dan bentuk seperti yogurt atau keju.

Tapi, susu kedelai juga banyak disukai karena punya rasa yang lebih ringan dan aroma harum kedelai yang menenangkan di pagi atau malam hari.

Selain itu, susu kedelai juga menjadi pengganti kebutuhan susu bagi penganut vegetarian. 

Nah Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat perbandingan nutrisi keduanya,

Kalori Susu Sapi VS Susu Kedelai

Susu sapi umumnya mengandung lebih banyak kalori daripada susu kedelai.

Secangkir susu sapi memiliki lebih dari 100 kalori, tapi secangkir susu kedelai hanya mengandung 80 kalori.

Susu kedelai murni bahkan hanya mengandung 50 kalori, tetapi susu sapi rendah kalori umumnya mengandung 90 kalori.

(Baca juga: Teri Ternyata Punya Manfaat Super Memperkuat Tulang dan Gigi Anak)

Nutrisi Susu Sapi 

Susu sapi mengandung 10 gram karbohidrat dan 5 gram lemak jenuh, 35 mg kolestol, 125 gram natrium dan 8 gram protein.

Sayangnya susu sapi tidak mengandung banyak serat. 

Berbeda dengan susu kedelai, susu sapi bisa memenuhi 30% kebutuhan harian tubuh akan kalsium yang baik untuk kesehatan gigi dan tulang.

Produk hewani ini juga punya protein dan fosfor yang lebih tinggi daripada susu kedelai.

Tambahan lainnya, susu sapi juga bisa memenuhi 25% kebutuhan tubuh akan Vit D demi kesehatan kulit. 

Pada tahun 2010, The National Milk Producers Federation menyarankan orang dewasa dan anak-anak di atas 9 tahun untuk minum 3 gelas susu rendah lemak setiap harinya.

Harvard School of Public Health juga menyatakan bahwa kalsium dalam susu dapat membantu mengurangi kanker usus besar dan osteoporosis.

(Baca juga: Jangan Pernah Buang Serabut Putih Jeruk Karena Berkhasiat Mencegah Kanker!)

Nutrisi Susu Kedelai 

Susu kedelai adalah produk nabati yang degan 5 gram lemak, 4 gram karbohidrat dan 80 kalori dalam satu cangkirnya.

The U.S. Food and Drug Administration pada tahun 2009 menjelaskan bahwa 25 gram protein kedelai dalam sehari dapat menurunkan kolestrol dan kemungkinan penyakit jantung. 

Tidak seperti susu sapi, susu kedelai sangat rendah lemak jenuh, hampir tidak mengandung kolesterol dan bisa memenuhi 10% serat yang dibutuhkan tubuh dalam sehari.

Kedelai juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik bagi kesehatan jantung.

(Baca juga: Kekeliruan Mencuci Botol Bayi Bisa Berisiko untuk Si Kecil, No 7 Sering Dilakukan)

(Baca juga: Jadi Menantu Kesayangan, Sandra Dewi Dimasakin Mertua, Menunya Bikin Ngiler)

Mana Yang Lebih Baik?

Jadi pertanyaannya mana yang lebih baik?

Susu sapi atau susu kedelai?

Jawabannya tergantung kebutuhan masing-masing orang. 

Bagi orang-orang dengan lactose intolerant (alergi gula dalam susu sapi) dan penganut vegan atau vegetarian, mengkonsumsi susu kedelai adalah jalan keluar yang paling tepat.

Selain itu, susu kedelai juga cocok bagi kita yang ingin menurunkan berat badan karena lebih redah kalori.

Namun memang disayangkan susu kedelai tidak mengandung kalsium.

(Baca juga: Turunkan 5,5 Kg dalam Seminggu dengan Diet Telur, Begini Caranya!)

(Baca juga: Yakin Dispenser Di Rumah Bersih? Tiru Cara Mudah Membersihkannya )

Susu sapi biasa memang mengandung lemak jenuh dan kolestrol, sedangkan susu kedelai tidak.

Tapi tenang, jumlah lemak jenuh pada susu sapi masih sangat aman dan tidak membahayakan tubuh.

Selain itu, susu sapi juga kaya akan kalsium yang tidak dimiliki susu kedelai.

Untuk bisa mendapatkan nutrisi terbaik dari susu sapi, kita bisa beralih pada susu sapi rendah lemak atau biasa disebut susu skim.

Susu sapi rendah lemak memiliki kolestrol dan kalori lebih sedikit tetapi jumlah kalsiumnya tetap sama besar. 

Jika bingung memilih yang mana yang terbaik, mungkin mengkombinasikan keduanya bisa jadi jalan keluar.

Dengan begini, kita tetap bisa mendapatkan nutrisi dan kebaikan dari keduanya.

(Baca juga: Cara Membuat Singkong Goreng Empuk Kesukaan Semua Orang)

(Baca juga: Ini Dia Manfaat Kulit Ari Buah Salak Yang Selama Ini Justru Kita Singkirkan)

(Baca juga: Tumis Tahu Pedas Ini Bisa Dibuat Dalam 20 Menit Saja)

(Baca juga: Super Mudah Membuat Puding Karang Kekinian Yang Membutuhkan 7 Bahan Saja)

(Baca juga: Resep Bihun Goreng Bumbu Iris, Sarapan Tanpa Banyak Bahan)