Gawat! Hasil Panen Menurun, Kismis Diprediksi Akan Jadi Barang Langka!

By Sajian Sedap, Rabu, 7 Maret 2018 | 12:24 WIB
Gawat! Hasil Panen Menurun, Kismis Diprediksi Akan Jadi Barang Langka! (Sajian Sedap)

SajianSedap.grid.idKismis jadi salah satu buah kering favorit yang biasa dijadikan campuran beragam jenis makanan.

Mulai dari yang manis sampai yang gurih, semua pasti akan tambah kaya rasa dengan kismis.

Sayangnya, ada kabar buruk bagi pecinta makanan yang dibuat dari anggur kering ini.

Kabarnya, pasokan anggur kering kini kian menipis di berbagai negara.

Kalau sudah begini, bisa dipastikan harganya akan melonjak tinggi.

Semua makanan yang menggunakan kismis sebagai campuran pun bisa-bisa jadi berkurang.

Ada apa, ya?

Cuaca Ekstrem Bikin Gagal Panen

Salah satu kota penghasil kismis, California, Amerika Serikat dikabarkan tengah berjuang untuk menghasilkan kismis.

Bahkan beberapa toko roti di sana bergelut dengan pengeluaran yang tinggi untuk memproduksi buah kering tersebut.

Akhirnya mereka memilih untuk menghasilkan makanan lain yang lebih menguntungkan.

(Baca juga: Ternyata di Kota Ini Enggak Ada Orang Gemuk, Rahasianya Bisa Ditiru)

(Baca juga: Trik Membuat Daging Cepat Empuk Sehingga Masak Jadi Lebih Cepat)

Sejak September tahun lalu, harga kismis di Amerika Serikat meningkat 50 persen.

Pada tahun 2017 sampai 2018, diperkirakan produksi kismis di negara ini hanya menghasilkan sekitar 257 ribu ton.

Jumlah ini dikabarkan menurun sebanyak 8 persen dari produksi tahun sebelumnya dan turun sebanyak 15 persen dari rata-rata produksi kismis dalam 5 tahun terakhir.

Hal ini pun dianggap menghawatirkan, khususnya untuk para produsen makanan yang menggunakan kismis sebagai bahan campuran.

Kejadian ini membuat para toko roti beralih mencari produsen kismis lain.

Misalnya saja seperti toko roti di Inggris, mereka mulai beralih mencari kismis olahan dari Turki dan Yunani, yang juga jadi 2 negara produsen anggur terbesar di dunia.

Ternyata masalah ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat.

Produksi kismis di Australia juga mengalami penurunan akibat gagal panen.

Semua ini disebabkan oleh cuaca ekstrem beberapa minggu belakangan ini.

Diperkirakan jumlah produksi kismis di negara kanguru tersebut turun sekitar 20 sampai 25 persen dari tahun sebelumnya.

Bahkan di Turki, harga sultana atau anggur hijau kering meningkat sebanyak 30 persen.

Padahal banyak makanan Turki yang menggunakan sultana sebagai campurannya.

Waduh, gawat banget, nih!

Jadi jangan heran ya, kalau lama-kelamaan jumlah kismis pada makanan kesukaan jadi berkurang.

Semoga kejadian ini tidak berlangsung lama dan pasokan kismis bisa berlimpah kembali. (MA)

Sumber dok. independent.co.uk

(Baca juga: Ini Caranya Agar Bumbu Kuah Soto Bisa Harum Maksimal Tanpa Bau Langu)

(Baca juga: Manfaat Spektakuler Air Cucian Beras Ini Bikin Kita Tidak Rela Membuangnya)