SajianSedap.grid.id - Biasanya berbagai olahan dari es seperti es krim atau minuman dingin selalu jadi favorit semua orang, terutama anak-anak.
Olahan dari es sendiri, biasanya sering kita konsumsi karena untuk menghilangan dahaga akibat cuaca panas atau setalah melakukan aktivitas yang melelahkan dan mengeluarkan banyak keringat.
Namun, hal ini tidak berlaku bagi mereka yang menderita Pagophobia.
Apa itu Pagophobia?
Apa Anda sudah mengetahuinya?
Jika belum, mari simak info berikut tentang Pagophobia ini.
(Baca juga: Kode Rahasia Kerajaan Inggris, Lihat yang Terjadi Kalau Ratu Elizabeth Menaruh Tasnya di Meja Makan)
(Baca juga: Mewah Banget! Ternyata Begini Luasnya Dapur Ashanty, Sampai Butuh 10 Asisten Rumah Tangga!)
Pagophobia (Phobia terhadap es atau benda dingin dan beku lainnya)
Seperti yang dilansir pada phobiasource, Pagophobia merupakan ketakutan terhadap es atau segala sesuatu yang dingin atau beku.
Istilah pagophobia sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu “pago” yang artinya es dan “phobos” yang artinya ketakutan (fobia).
Fobia terhadap es ini masih berkaitan dengan ketakutan terhadap tempat yang dingin, makanan atau minuman dingin, cuaca dingin, suhu dingin atau bisa dikatakan takut kedinginan, takut salju, dan takut membeku.
(Baca juga: Harga Hotel Sampai 2 Digit, Pantas Ashanty dapat Sarapan Spesial sampai Buffetnya Pindah ke Kamar)
(Baca juga: Alami dan Permanen, Begini Cara Menutup Pori-pori Terbuka di Wajah)
Penyebab Pagophobia
Sama dengan fobia pada umumnya, tidak adanya penyebab pasti yang dapat menjelaskan mengapa seseorang bisa sangat takut terhadap es maupun suhu dingin.
Namun, di sisi lain ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi pagophobia, seperti faktor genetik, lingkungan, serta trauma psikologis yang mungkin pernah dialami di masa lalu.
Bisa juga karena mereka sudah sangat terbiasa tinggal di tempat beriklim tropis, sehingga mereka mengalami syok mental berat ketika harus pindah dan menetap di tempat yang beriklim sangat dingin.
Atau pernah tergelincir di permukaan es yang licin dan mengalami luka berat, mereka pernah terjebak di situasi dingin ekstrem yang menyebabkan mereka sampai mengalami hipotermia dan frostbite.
Fobia dingin juga dapat terjadi setelah seseorang mengalami trauma pada otak.
Apapun penyebabnya, seseorang yang memiliki pagophobia akan merasa cemas dan cenderung emosional apabila terpapar dengan kondisi dingin.
(Baca juga: Yakin Deh, Makan Nasi Pasti Nambah Terus Karena Nikmatnya 5 Resep Serba Ikan Asin Jambal Ini)
(Baca juga: Agar Daun Pepaya Tidak Pahit, Begini Cara Mengolahnya)
Gejala Pagophobia
Sedangkan untuk gejala yang ditimbulkan, dapat bermacam-macam, tergantung dari seberapa parah tingkat ketakutan seseorang terhap pemicu fobianya.
Namun, pada umumnya, seseorang yang memiliki pagophobia menunjukkan gejala seperti berikut ketika berhadapan dengan benda dingin atau berada di tempat yang dingin:
1. Gelisah, mual, jantung berdebar, dada sesak, keringat dingin, napas dangkal dan cepat, mulut kering
2. Gugup berat, gemetar, tidak dapat berkata-kata
3. Serangan panik
4. Merasa akan pingsan (atau bahkan sudah pingsan)
Lalu adakah cara yang dilakukan untuk mengatasinya?
Mengatasi pagophobia sama seperti terapi fobia pada umumnya, yang biasanya mencakup seperti psikoterapi CBT (untuk menghentikan kecemasan, ketakutan, dan sekaligus memperbaiki pola pikir), obat-obatan medis (kombinasi antidepresan, beta-blocker, dan antikecemasan), maupun kombinasi keduanya.
Selain itu, hipnoterapi dan Neuro-Linguistic Programming (NLP) juga bisa dijadikan terapi pendamping untuk mengendalikan gejala pagophobia atau fobia es.
Foto dok.assets3.thrillist.com
(Baca juga: Tergemas! Tengok Kebiasaan Unik Anak Angkat Venna Melinda Sebelum Sarapan, Ampun Lucunya)
(Baca juga: Dilempar Roti Oleh Suporter Lawan, Aksi Pesepakbola Ini Mengejutkan, Sampai Banjir Pujian!)